Bahan Ajar Biologi Tentang Virus
A. Sejarah Penemuan Virus
Sejarah penemuan virus diawali pada tahun 1876 ketika Adolf Edward Meyer , seorang guru besar pada sekolah tinggi pertanian dan balai percobaan pertanian Wegeningen, Belanda, mengamati adanya penyakit pada daun tanaman tembakau yang sangat menular. Penyakit tanaman itu ia beri nama penyakit mosaik. Ia kemudian meneliti dan menyimpulkan bahwa penyakit itu tidak disebabkan oleh mikroorganisme ataupun kekurangan unsur hara. la menduga bahwa penyakit itu ditularkan oleh "aat semacam enzim yang larut".
Pada tahun 1892, seorang ahli botani Rusia bernama Dmitri Ivanovski meneliti penyakit mosaik pada tanaman tembakau (suatu penyakit yang menyebabkan daun tembakau berkerut dan berbintik-bintik). Caranya, ia membuat filtear daun tembakau yang terkena penyakit tersebut. Ternyata, filtrat tersebut dapat menyebabkan penyakit yang sama pada tanaman lain yang sehat.
Ketika perlakuan tersebut diulang, hasilnya tetap sama. Pengamatandengan menggunakan mikroskop berdaya perbesaran kuat terhadap filtrat tersebut, tidak memperlihatkan adanya benda atau mikroorganisme apa pun. Ivanovski menyimpulkan bahwa yang ditemukannya itu adalah suatu patogen baru yang diberi nama "filterable virus" atau virus yang dapar melewati saringan. Pada permulaan abad ke-19, kata "virus" berarti setiap zat beracun (Latin: virus = racun), termasuk bisa ular. Dia juga membuktikan bahwa patogen tersebut dapat melewati saringan bakteri Chamberland yang terbuat dari porselin.
Tahun 1895, Dr. Martinus W. Beijerinick, seorang ahli mikrobiologi Belanda, menggunakan cara yang sama dengan cara Ivanovski untuk meneliti penyakit mosaik pada tanaman tembakau. Ia juga menemukan bahwa penyebab penyakit tersebut dapat melewati saringan bakteri Chamberland. Ia kemudian dapat membuktikan bahwa zat penular penyakit mosaik tersebut berbeda dari mikroorganisme (bakteri).
Pada tahun 1897, beberapa penyakit, seperti penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak, kanker (pada hewan), dan demam kuning pada manusia terbukti disebabkan oleh filterable virus itu. Para ilmuwan menyatakan bahwa ada kelompok patogen baru yang berbahaya yang harus dihadapi dan istilah "virus" digunakan untuk bentuk kehidupan tersebut.
Pada tahun 1935, Wendell Meredith Stanley dari Amerika Serikat berhasil mengkristalkan virus penyebab penyakit mosaik tembakau yang diberi nama virus mosaik tembakau (tobacco mosaic virus/TMV), Substansi tersebut tetap memiliki daya patogen tinggi, meskipun sudah mengalami penghabluran berkali-kali. Stanley mendapatkan hadiah Nobel untuk penemuannya tersebut. Pada tahun 1936, Bawden dan Pirie dari Inggris berhasil menemukan bahwa virus tersusun atas bahan nukleoprotein. Pada tahun 1937, G.A. Kausche, E. Pfankuch, dan Ernst Ruska berhasil mengamati partikel TMV untuk pertama kalinya dengan mikroskop elektron ciptaannya.
B. Ciri-Ciri Virus
"Kalau makanannya dimasak dengan benar, virus dalam makanan akan mati." Kalimat seperti itu mungkin sering Anda dengar. Kalau virus bisa mati, apakah itu berarti virus merupakan makhluk hidup? Padahal, hingga kini, kepastian bahwa virus merupakan makhluk hidup atau bukan masih diperdebarkan. Ciri-ciri virus yang membedakannya dari makhluk hidup, antara lain
1. Virus bersifat aseluler (tidak memiliki atau bukan merupakan sel);
2. Virus tidak memiliki sitoplasma dan organel sel;
3. Virus hanya memiliki satu jenis asam nukleat, DNA saja atau RNA saja:
4. Virus membutuhkan sel inang karena virus hanya dapat hidup danmemperbanyak dirinya di parasit intraseluler obligat;
5. Virus tidak memiliki enzim untuk melakukan metabolisme untuk kehidupannya;
6. Virus hanya dapat mereproduksi materi genetiknya, sedangkan selubung protein danstruktur lainnya diperoleh dari sel inang:
7. Virus dapat dikristalkan (sebagai benda tak hidup) dan dapat dicairkan kembali.
1. Struktur Virus
Virus adalah suatu partikel yang sangat kecil (ultramikroskopis). Hanya virus terbesar yang dapat dilihat dengan mikroskop cahaya. Sebagian besar virus berukuran lebih kecil daripada bakteri, yaitu hanya berkisar antara 30-450 nanometer (nm). Satu partikel virus, kecuali virus cacar air, berdiameter kurang dari 0.25 mikrometer (um) dan hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron. Meskipun begitu, pertumbuhan virus dalam sitoplasma sel yang terinfeksi dapat dilihat dengan miki cahaya.
Dengan ditemukannya mikroskop elektron pada akhir dasawarsa 1930-an, penelitian mengenai struktur virus menjadi lebih mudah. Struktur tubuh virus sangat sederhana. Sebuah partikel virus (virion), terdiri atas bahan genetik. selubung protein, dan "ampul".
a. Bahan Genetik
Bahan genetik virus tersusun atas satu jenis asam nakleat. Beberapa jenis virus menggunakan asam deoksiribonukleat (DNA) sebagai bahan genetiknya, tetapi sebagi an besar jenis virus menggunakan asam ribonukleat (RNA). Tidak ada jenis virus yang menggunakan dua macam asam nukleat sekaligus. Virus yang berbahan genetik DNA disebut virus DNA. sedangkan virus yang berbahan generik RNA disebut virus RNA Polimer asam nukleat tersebut mengandung sekitar 4-7 gen untuk virus kecil dan sekitar 150-200 gen untuk virus besar. Asam nukleat tersebut bersifat khas dan merupakan salah satu dasar pengelompokan (klasifikasi) virus.
b. Selubung Protein
Selubung protein (kapsid) adalah selubung yang membungkus asam nukleat (DNA atau RNA) sehingga disebut juga nukleokapsid. Kapsid tersusun atas subunit-subunit protein yang disebut kapsomer, sebagai contoh virus herpes tersusun atas 162 kapsomer Kapsid ada yang berbentuk ikosahedral, heliks, atau bentuk lainnya.
Kapsid memiliki tiga fungsi, yaitu:
1) membungkus dan melindungi asam nukleat agar tidak tercerna enzim,
2) memberikan tempat perlekatan yang memungkinkan virion dapat melekat pada selinang, dan
3.) memberi bentuk pada virion.
c. Sampul
Sampul adalah membran lipoprotein (lipid dan protein) yang mengelilingi kapsid. Sampul ditemukan hanya pada beberapa virus, contohnya virus influenza, Virus tipe in disebut virus "bersampul" .Adapun virus yang tidak bersampul dinamakan virus telanjang. Sampul tersebut tersusun atas dua lapis lemak yang diselingi molekul protein (lipoprotein bilayer) dan mengandung bahan-bahan dari membran sel inang.
Virus memiliki bentuk dan ukuran yang tetap. Bentuk sebuah virus ditentukan oleh organisasi subunit-subunit protein (kapsome yang menyusun kapsid. Kapsid virus umamaya berbentuk
1) heliks, contohnya virus mosaik tembakas (TMV) berbentuk barang atau benang
2) polihedral, contohnya virus influenza yang memiliki sampul dan virus adenovirus yang memilikipaku-pakuprotein untuk menya bung virus dengan reseptor sel inang
3) kombinasi heliks dan polihedral, contohnya bakteriofag atau dikenal sebagai fag T4 yang menyerang bakteri Escherichia coli.
Pada dasawarsa 1970-an ditemukan molekul-molekul RNA kecil tanpa selubung protein, tetapi mampu menimbulkan penyakit. Molekul-molekul tersebut diberi nama viroid. Viroid terdiri atas hanya sebuah asam nukleat RNA yang sangat pendek dan berbentuk cincin tertutup yang tersusun atas sekitar 250-400 nukleotida.
Asam nukleat viroid tidak dibungkus oleh selubung protein. Ukuran viroid hanya sepersepuluh dari ukuran virus infektif yang terkecil. sekaligus merupakan penyebab penyakit yang terkecil. Viroid umumnya menyebabkan penyakit pada tumbuh-tumbuhan, seperti jeruk, kentang, mentimun, dan kelapa, tetapi mekanisme patogenisitasnya belum diketahui. Sejauh ini belum ditemukan vicold penyebab penyakit pada manusia.
Berbeda dari viroid yang hanya terdiri atas RNA, prion (protein infections particle atwa partikel protein infektif) hanya merupakan protein asing, tanpa asam nukleat, yang mampu menimbulkan penyakit terutama penyakit saraf pada hewan dan manusia. Prion sangat kuat, tidak dapat dimusnahkan dengan autoklaf, pemanasan suhu tinggi, disinfiekran, atau dikubur dalam tanah selama berbulan-bulan. Penyerangan prion sangat lambat, dilaporkan ada seorang anak muda yang meninggal akibat terpapar penyakit ini beberapa tahun sebelumnya. Penyakit sapi gila (Bovine spongiform encephalitis/BSE), penyakit kuru, dan Creutzfeldt-Jakob Disease (CJD) pada manusia merupakan contoh penyakit yang disebabkan oleh prion. Penyakit penyakit yang disebabkan oleh prion disebut Transmingle Spongiform Encephalopathies (TSE), yaitu penyakit yang menyerang susunan saraf pusat.
2. Reproduksi Virus
Telah kita ketahui bahwa struktur tubuh virus sangat sederhana dan tidak memiliki perangkat untuk bereproduksi secara mandiri. Jadi, bagaimana cara virus bereproduksi? Kares strukturnya yang sangat sederhana, virus memerlukan sel hidup (sel inang) untuk bereproduks Tiap jenis virus memiliki jenis sel inang yang spesifik. Misalnya, sel-sel tanaman tembakan merupakan sel inang bagi virus mosaik tembakau, sel-sel hewan mammalia merupakan s inang bagi virus rabies, bakteri Gram negatif merupakan sel inang bagi bakteriofag lambda dan sel-sel hati merupakan sel inang bagi virus hepatitis. Jenis inang atau jenis organisme ya diserang juga merupakan salah satu dasar pengelompokan virus.
Reproduksi virus berlangsung dengan proses replikasi, yaitu protein-protein lapsid dan asam nukleatnya memperbanyak diri di dalam sel inang. Virus dapat bereproduksi dengan cara siklus litik atau siklus lisogenik.
a. Siklus Litik
Cara reproduksi tipe ini selalu diakhiri dengan lisis atau pecahnya sel inang untuk melepaskan fag-fag baru. Oleh karena itu, siklus ini disebut siklus litik. Sel inang yang mengalami lisis selanjutnya akan mati. Virus yang menyebabkan pecahnya sel inang disebut virus virulen. Contoh virus virulen adalah bakteriofag T4, yaitu virus yang menginfeksi bakteri Escherichia coli.
Siklus litik terdiri atas lima tahap, yaitu perlekatan, penetrasi, replikasi dan sintesis,perakitan, serta pembebasan fag.
1) Perlekatan (Adsorpsi)
Perlekatan adalah peristiwa melekatnya fag pada dinding sel bakteri. Fag melekat pada sel bakteri melalui ekor dan serabut ekornya. Perlekatan tersebut hanya terjadi pada tempat khusus yang sesuai yang disebut reseptor. Reseptor tersebut harus benar-benar cocok bagi fag karena jika tidak, virus tidak dapat melakukan perlekatan. Dengan kata lain, tidak setiap virus dapat melekat pada sembarang bakteri.
2) Penetrasi
Penetrasi merupakan peristiwa penyuntikan DNA fag ke dalam sel bakteri. Pada peristiwa ini, DNA fag masuk ke dalam sel, sedangkan selubung proteinnya tetap tinggal di luar sel. Fag menghasilkan enzim lisozim yang dapat merusak dinding sel bakteri sehingga mempermudah penetrasi.
3) Replikasi dan Sintesis
Bagian virus yang memasuki sel adalah DNA pembawa informasi yang diperlukan bagi sintesis partikel-partikel virus baru. DNA virus atau fag yang masuk tadi segera mengambil alih perlengkapan metabolisme sel inang. DNA fag mengambil alih ribosom sel bakteri untuk menyintesis protein virus yang berupa enzim. Enzim virus menyebabkan replikasi DNA fag. Bersamaan dengan itu. DNA bakteri dirusak dan sintesis DNA serta protein bakteri juga dihentikan. Selanjutnya, terjadi pembentukan protein penyusun kapsid, baik untuk bagian kepala, ekot, maupun serabut ekor.
4) Perakitan
Setelah semua bagian-bagian fag terbentuk dengan lengkap, akhirnya DNA-DNA fag dan protein-protein selubung dirakit menjadi fag yang lengkap (vizion). Pada tahap ini, mula-mula akan dirakit protein-protein yang menyusun kapid, selanjutnya kapsid diisi dengan DNA yang mePelepasan Fag
5.) Pelepasan Fag
Pada tahap ini dinding sel bakter akan dilisiskan oleh enzim lisozim fag dan diikuti dengan pelepasan fag-fag baru. Pada peristiwa ini dapat dihasilkan 200 fag baru yang siap menginfeksi bakteri lain untuk memulai siklus litik lagi. Waktu yang diperlukan dari perlekatan sampai pelepasan fag baru bervariasi bergantung pada jenis virusnya, tetapi berkisar 20 hingga 40 menit. Virus T memerlukan waktu kira kira 25 menit untuk satu siklusnya.
Pada virus bersampul, pembebasan fag dilakukan tidak dengan cara melisiskan sel inang, tetapi dengan cara membentuk kuncup (bud) pada membran sel inang Dengan cara ini, sel inang tidak rusak atau mati.
b. Siklus Lisogenik
Pada siklus lisogenik, fag yang menginfeksi tidak menyebabkan lisisnya sel inang. Virus semacam ini disebut temperate (moderat). Tidak seperti virus virulen yang melisiskan sel inang, virus temperate tidak selalu menghancurkan sel inang. Tahap-tahap pada siklus lisogenik hampir sama dengan tahap-tahap pada siklus litik. Pertama-tama, virus akan melekat pada sel inang, kemudian akan melakukan penetrasi DNA-nya. Setelah masuk ke dalam sel inang, DNA fag tidak merusak metabolisme bakteri, tetapi bergabung dengan DNA bakteri. DNA fag yang bergabung dengan DNA bakteri disebut profag.
Dalam keadaan bergabung dengan DNA inang, DNA profag bereplikasi bersama dengan DNA bakteri dan tunduk pada aturan DNA bakteri. Jika bakteri membelah diri, profag juga akan ikut membelah sehingga sel anakan bakteri selalu membawa profag baru dan ikut memperbanyak diri bersama bakteri yang ditumpanginya (bersifat laten). Namun, jika tiba-tiba kondisi menjadi kurang meng untungkan, misalnya ada sinar ultraviolet, profag akan keluar dari DNA bakteri, selanjutnya ia dapat memperbanyak diri di dalam sel sebagai fag virulen. Jadi, fag akan melakukan siklus litik yang menyebabkan lisisnya sel inang dan pelepasan fag-fag baru (sekitar 10-1.000 fag/sel). Contoh virus yang mengalami siklus lisogenik adalah virus herpes dan HIV (human immunodeficiency virus).
C. Klasifikasi Virus
Berdasarkan sistem International Committee on Taxonomy of Viruses (ICTV), klasifikasi virus memiliki tiga tingkatan takson, yaitu famili, genera, dan spesies. Nama famili menggunakan akhiran -viridae, nama genus menggunakan akhiran-virus, dan nama spesies menggunakan bahasa Inggris dengan akhiran-virus. Seperti halnya nama ilmiah makhluk hidup, nama genus dan spesies virus dicetak miring.
Salah satu dasar pengklasifikasian virus adalah jenis asam nukleatnya. Berdasarkan jenis
asam nukleatnya, virus dapat dikelompokkan menjadi virus DNA dan virus RNA
1. Virus DNA
Sesuai dengan namanya, virus ini memiliki asam nuklear DNA. Berdasarkan ada tidaknya sampul, virus DNA dapat dikelompokkan lagi menjadi virus DNA bersampul dan virus DNA tak bersampul (virus telanjang).
a. Virus DNA Bersampul Yang termasuk virus DNA bersampul, antara lain
1) Famili Baculoviridae, contohnya Baculovirus,
2) Famili Hepadnaviridae, contohnya virus hepatitis B:
3) Famili Herpesviridac, contohnya Herpes simplex virus (virus herpes/cacar api), Cyts megalovirus. Varicella zoster virus (virus cacar air/varisela/chickenpox):
4) Famili Poxviridae, contohnya Smallpox virus (virus cacar/variola/mallpox), Vaccinia virus.
b. Virus DNA Tak Bersampul
Beberapa contoh virus DNA tak bersampul, antara lain
1) Famili Adenoviridae, contohnya Adenovirus
2) Famili Myoviridae, contohnya bakteriofag (fag) T4 (virus pada bakteri);
3) Famili Papovaviridae, contohnya Human papillomavirus (penyebab kutil pada manusia).
2. Virus RNA
Kelompok ini beranggotakan virus yang memiliki asam nukleat RNA. Virus RNA juga dibedakan menjadi virus RNA bersampul dan virus RNA tak bersampul (virus telanjang).
a. Virus RNA Bersampul Contoh virus RNA bersampul, antara lain
1) Famili Arenaviridae, contohnya Arenavirur (virus meningitis pada manusia) dan Tomato spotted wilt virus (virus penyakit pada tanaman tomar dan cabai);
2) Famili Coronaviridae, contohnya Coronavirus (virus flu burung, flu babi, dan SARS);
3) Famili Filoviridae, contohnya virus Ebola:
4) Famili Flaviviridae, contohnya virus hepatitis C, virus demam berdarah (Dengueru), virus demam kuning (Yellow fever vir);
5) Famili Orthomyxoviridae, contohnya Orthemyovirus (virus influenza pada manusia
6) Famili Paramyxoviridae, contohnya Paramyxovirur (virus gondongan) dan Marhilrus (virus campak);
7) Famili Retroviridae, contohnya HIV (human immunodeficiency
8) Famili Rhabdoviridae, contohnya Rabies virus virus),
9) Famili Togaviridae, contohnya Rubella virus (virus rubela pada manusia). Tobacco
saic virus/TMV (virus mosaik pada tanaman tembakau), dan Tomato mosaic vira (virus mosaik pada tanaman tomat).
b. Virus RNA Tak Bersampul Yang termasuk virus RNA tak bersampul, antara lain
1) Famili Caliciviridae, contohnya virus hepatitis E:
2) Famili Picornaviridac, contohnya Human enterovirus C (virus polio), Hepatovirus (vi rus hepatitis A), Aphtovirus (virus penyakit kuku dan mulut), dan Encephalomyocardi Penyakit yang Disebabkan oleh Virus
3) Famili Poryviridae, contohnya Barley yellow mosaic virus (virus mosaik kuning pada tanaman barley);
4) Famili Reoviridae, contohnya Oryzavirus (virus penyakit kerdil hampa pada padi),Reovirus, dan Rotavirus.
D. Kasus Penyakit yang Disebabkan oleh Virus
Banyak penyakit yang disebabkan oleh virus. Dari sekitar 1.000 sampai 1.500 jenis virus yang ada, sekitar 250 di antaranya menyebabkan penyakit pada manusia. Berikut ini beberapa kasus penyakit yang disebabkan oleh virus dan terjadi di masyarakat.
1. Influenza
Adakah di antara Anda yang belum pernah terserang influenza atau flu? Hampir semua orang pernah merasakan terserang influenza. Influenza merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus RNA dari famili Orthomyxoviridae (virus influenza) (lihat Gambar 3.8). Virus influenza merupakan virus RNA yang mudah mengalami mutasi. Dalam klasifikasi virus, virus influenza termasuk virus RNA yang merupakan tiga dari lima genera dalam famili Orthomyxoviridae, yaitu
virus influenza A: merupakan patogen manusia paling virulen di antara ketiga tipe influenza dan menimbulkan penyakit yang paling berat;
virus influenza B: virus ini hanya menyerang manusia dan lebih ja rang dibandingkan dengan influenza A;
virus influenza C: kadangkala menimbulkan penyakit yang berat dan epidemi lokal, tetapi lebih jarang terjadi dibandingkan dengan jenis lain dan biasanya hanya menimbulkan penyakit ringan pada anak- anak.
a. Gejala
Demam, nyeri tenggorok, nyeri otot, nyeri kepala berat, batuk, dan tubuh terasa lemah serta tidak nyaman merupakan tanda umum sakit flu atau influenza. Pada sebagian besar orang, penyakit influenza akan sembuh sendiri. Akan tetapi, batuk dan lemahnya tubuh dapat menetap sampai lebih dari dua minggu. Influenza dapat pula menimbulkan mual dan muntah, terutama pada anak-anak. Masa inkubasi influenza adalah satu hingga empat hari (rata-rata dua hari).
b. Mekanisme Penularan
Penyakit influenza dapat disebarkan dalam tiga cara urama, yaitu
1) melalui pemularan langsung (saat orang yang terinfeksi bersin, terdapat lendir hi dung yang masuk secara langsung pada mara, hidung, dan mulur dari orang lain)
;2) melalui udara (saat seseorang menghirup acrosol (butiran cairan kecil dalam udara) yang dihasilkan saat orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau meludah)
3) melalui penularan tangan-ke-mata, tangan-ke-hidung, atau tangan-ke-mulut, baik dari permukaan yang terkontaminasi atau dari kontak personal langsung seperti bersalaman.
Karena sering menyerang, influenza menyebar ke seluruh dunia dalam epidemi musiman, yang menimbulkan kematian 250.000-500,000 orang setiap tahunnya, bahkan sampai jutaan orang pada beberapa tahun pandemik. Tiga pandemi influenza terjadi pada abad keduapuluh dan telah menewaskan puluhan juta orang. Tiap pandemi tersebut disebabkan oleh munculnya galur (strain) baru virus ini pada manusia.
c. Cara Pencegahan
Cara pencegahan pemudaran influenza yang cukup efektif adalah menjaga kesehatan pribadi dan kebiasaan higienis yang baik, seperti tidak menyentuh mata, hidung, dan mulut: sering mencuci tangan (dengan air dan sabun, atau dengan cairan pencuci ber basis alkohol); menutup mulut dan hidung saat batuk dan bersin, menghindari kontak dekat dengan orang yang sakit dan tetap berada di rumah sendiri saat sedang sakit. Virus influenza dapat diinaktivasi oleh sinar matahari, disinfektan, dan detergen. Sering mencuci tangan akan mengurangi risiko infeksi karena virus dapat diinaktivasi dengan sabun.
2. Flu Burung (Avian Influenza)
Penyakit flu burung disebabkan oleh virus influenza tipe A subtipe HS dan H7 serta H9 . Ada sekitar 9 varian H dan 14 varian N. Komponen H (hemaglutinin) dan N (neuraminidase) merupakan protein pada permukaan virus. Keduanya merupakan antige penting yang menentukan kemampuan virus untuk merusak sel targetnya. Virus ini dapat menular dan mematikan sehingga disebut highly pathogenic avian influenza.
a. Gejala
Gejala umum penyakit flu burung adalah demam tinggi, sesak napas, tersengal-sengal, batuk, sakit saluran pernapasan, dan sakit pada perut. Replikasi virus H5NI dalam tubuk berjalan sangat cepat sehingga penderita flu burung perlu segera mendapatkan perawatan medis. Waktu inkubasi yang dibutuhkan oleh virus tipe H5N1 adalah 3-5 hari.
b. Mekanisme Penularan
Virus dapat tetap bertahan hidup sampai empat hari pada suhu 22 "C, bahkan lebih dari 30 hari pada 0 °C Pada dasarnya flu burung ini menular dari unggas ke manusia. Virus ditularkan melalui saliva dan feses (kotoran) unggas. Dengan demikian, orang yang rawan tertular adalah mereka yang memelihara unggas atau bekerja di peternakan unggas.
Manusia sebenarnya tidak dapat tertular virus H5N1 dengan mudah. Manusia hanya dapat tertular virus H5N1 yang mengalami mutasi. Dibutuhkan perantara hewan untuk menularkan flu burung ke manusia. Jalur penularan virus H5N1 ke manusia pada awalnya adalah virus HSNI→ ungga-babi manusia. Namun, karena virus HSNI dapat mengalami mutasi dengan cepat, tidak dibutuhkan lagi perantara babi untuk dapar menular pada manusia. Dikhawatirkan, virus H5N1 terus mengalami mutasi sehingga penularannya dapat langsung dari manusia ke manusia. Selama ini, penularan flu burung dari manusia ke manusia belum dapat dipastikan.
c. Cara Pencegahan
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan virus flu burung,antara lain
1) sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun, terutama sebelum makan
2) menjauhkan unggas dari lingkungan rumah Gejala umum penyakit flu burung adalah demam tinggi, sesak napas, tersengal-sengal, batuk, sakit saluran pernapasan, dan sakit pada perut. Replikasi virus H5NI dalam tubuk berjalan sangat cepat sehingga penderita flu burung perlu segera mendapatkan perawatan medis. Waktu inkubasi yang dibutuhkan oleh virus tipe H5N1 adalah 3-5 hari.
3) para peternak harus memvaksin ternak, menjaga kebersihan kandang, dan menjemur kotoran ternak agar virus yang tersisa menjadi tidak akrif, bersihkan peralatan yang dipergunakan, serta gunakan sarung tangan dan sepatu bot bagi pekerja peternakan:
4) memberantas unggas yang telah terinfeksi virus dengan cara dibakar (hidup-hidup), mengubur unggas dalam tanah, dan atau membuang jauh-jauh dari permukiman penduduk. Jangan sekali-sekali menyembelih unggas yang telah terinfeksi karena da rahnya yang mengandung virus dapat menularkan virus ke penyembelih;
5) laporkan ke RT/RW atau petugas Dinas Kesehatan/Pertanian jika menemukan ung gas yang mati mendadak
6) segera pergi ke klinik, puskesmas, atau rumah sakit terdekat jika ada anggota keluarga yang mengalami gejala flu burung
3. Flu Babi (Swine Influenza)
Flu babi adalah influenza yang disebabkan oleh virus HINI (Gambar 3.11). Infeksi flu bahi pertama kali muncul di Meksiko, kemudian menyebar dengan cepat ke seluruh dunia, termasuk Inggris. Virus ini adalah virus strain baru yang menyebabkan penyebaran infeksi di seluruh dunia, dari Juni 2009 hingga Agustus 2010. Dalam virus ini terdapat materi genetik dari virus flu imamunia, babi, dan burung Virus flu habi adalah jenis influenza A
a. Gejala
Gejala flu babi mirip dengan kasus flu biasa. Mungkin ada demam, sakit kepala, nyeri tubuh, kelelahan, kehilangan nafsu makan, bersin, dan barik. Selain itu, fiu babi juga dapat menyebabkan mual, muntah-muntah dan diare, dada sesak, serta sakit tenggoroka Semua itu merupakan griala ringan dan sering sembuh dengan sendirinya. Namun, ada juga risiko lebih berat gejala dan komplikasi seperti radang paru-paru. Sekitar satu persen dari mereka yang terkena dampak cenderung meninggal karena komplikasi tersebut. Gejala flu babi terjadi dalam 3 sampai 5 hari setelah Anda terinfeksi virus dan berlanjut hingga 8 hari, dimulai satu hari sebelum Anda sakit dan berlanjut sampai Anda sembuh.
b. Mekanisme Penularan
Secara teknis, istilah flu babi berarti influen za pada babi. Adakalanya hewan babi menular kan virus pada manusia, terutama pekerja pada rumah potong hewan babi atau peternak babi. Yang paling sering adalah seseorang yang serinfeksi flu bahi akan menularkannya kepada orang lain. Anda tidak dapat terkena flu babi ini karena memakan daging babi.
Flu babi menyebar begitu cepat karena dapat menyebar dari manusia ke manusia. Pada Juni 2009, ketika infeksi menyebar hampir di seluruh belahan dunia, organisasi World Health Organization (WHO) mendeklarasikan u HINI sebagai pandemi global.
c. Cara Pencegahan
Saat ini telah dikembangkan vaksin untuk mencegah flu babi. Vaksin ini direkomen dasikan untuk:
1) perempuan hamil, pada semua tahap kehamilan,
2) pengasuh untuk anak-anak berusia kurang dari 6 bulan,
3) penyedia layanan kesehatan:
4) bayi, anak-anak, dan remaja dari 6 bulan sampai 18 tahun;
5) orang dewasa dari usia 19 tahun sampai 24 tahun karena banyak menghabiskan wak tu untuk bekerja dan berpergian;
6) mereka yang berusia 25 tahun ke atas karena rentan terhadap komplikasi medis.
Tindakan yang dapat membantu mencegah flu dan membatasi penyebarannya, antara lain:
1) tetap di rumah jika Anda sedang sakit untuk menghindari penularan ke orang lain:
2) sering-seringlah mencuci tangan secara benar:
3) jika memungkinkan, hindari kontak dengan kerumunan orang:
4) kurangi kontak dengan mereka yang sedang sakit.
4. AIDS
Penyakit AIDS (acquired immunodeficiency ryndrome atau acquired immune deficiency ryndrome) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau: sindrom) yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV (human immunodeficiency virus). HIV merupakan virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan virus, penyakit ini belum benar-benar dapat disembuhkan.
Virus berdiameter 120 nanometer ini termasuk ke dalam famili Retroviridae (genus Lentivirus), yaitu virus yang materi generiknya RNA. Virus HIV diduga berasal dari kera afrika. HIV menyerang sel-sel darah putih (limfosit T) yang merupakan bagian vital dalam sistem kekebalan tubuh manusia. Apabila HIV telah membunuh sel-sel limfosit T hingga jumlahnya menyusut kurang dari 200 per mikroliner (pl.) darah maka kekebalan di tingkat sel akan hilang Akibatnya, terjadilah kondisi yang disebut AIDS. Pada kondisi demikian, kekebalan tubuh berkurang sehingga tubuh rentan terkena penyakit.
a. Gejala
Seseorang yang terinfeksi HIV pada awalnya akan mengalami gejala-gejala demam. sakit tenggorokan, perbesaran nodus limfa, ruam kulit, dan sakit sendi. Setelah itu, virus mengalami masa inkubasi. Pada periode ini, tidak timbul gejala apa pun. Masa inkubasi bervariasi antara beberapa bulan hingga 10 tahun. Baru setelah itu, muncul gejala AIDS. Ketika orang sudah mengidap AIDS, daya tahan tubuhnya sudah sangat lemah. Tubuh penderita AIDS mudah diserang bakteri, protozoa, jamur, juga virus lain. Kanker juga sering kali ditemukan pada penderita AIDS
b. Mekanisme Penularan
HIV dapat ditularkan melalui injeksi langsung ke aliran darah, serta kontak membran mukosa atau jaringan yang terluka dengan cairan tubuh tertentu yang berasal dari penderita HIV. Cairan tertentu itu meliputi darah, semen (air mani), sekresi vagina, dan ASI. Beberapa jalur penularan HIV yang telah diketahui adalah melalui hubungan seksual, dari ibu ke anak (perinatal), jarum suntik yang terkontaminasi, transfusi dan transplantasi, serta paparan pekerjaan.
Penularan HIV tertinggi terjadi selama masa awal dan akhir infeksi HIV karena beban virus paling tinggi pada waku tersebut. Pada rentang waktu tersebut, beberapa orang hanya menimbulkan sedikit gejala atau bahkan tidak sama sekali.
c. Cara Pencegahan
Virus HIV tidak mudah menular karena hanya dapat ditularkan melalui hubungan seksual yang tidak aman dan berisiko, berbagi jarum suntik, transfusi darah, cangkok organ tubuh, serta dari ibu hamil yang positif dengan HIV kepada bayinya. Namun, perlu diketahui bahwa virus HIV tidak menular melalui penggunaan toilet bersama, gigitan nyamuk/serangga, menggunakan alat makan bersama, bersalaman/berpelukan, ataupun tinggal serumah dengan ODHA (orang dengan HIV/AIDS), Perilaku hidup bersih dan sehat dapat mencegah terjadinya penularan HIV dan tidak perlu menjauhi ODHA.
Pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS terus dilakukan untuk mewujudkan target Three Zero pada 2030, yaitu
(1) tidak ada lagi penularan infeksi baru HIV,
(2) tidak ada lagi kematian akibat AIDS, dan
(3) tidak ada lagi stigma dan diskriminasi kepada orang dengan HIV/AIDS (ODHA). HIV-AIDS telah menjadi permasalahan di seluruh dunia, bukan hanya di Indonesia Sejak pertama kali ditemukan di Provinsi Bali tahun 1897 sampai dengan Juni 2018 HIV/AIDS telah dilaporkan keberadaannya oleh 433 (84,2%) dari 514 kabupaten/kota di 34 provinsi di Indonesia.
E. Peran Virus dalam Kehidupan
Dalam kehidupan ini, virus tidak jauh berbeda dari api, bisa menjadi kawan, tetapi bisa juga menjadi lawan atau musuh. Dikatakan bisa menjadi kawan karena virus dapat digunakan untuk berbagai hal yang menguntungkan manusia. Sebaliknya, virus menjadi lawan atau musuh karena dapat menimbulkan berbagai penyakit
1. Virus sebagal Kawan
Virus sering kita anggap tidak berguna dan merugikan kehidupan manusia. Demam berdarah dengue, hepatitis, dan AIDS merupakan contoh-contoh penyakit yang disebabkan oleh virus. Namun, sebenarnya virus tidaklah selalu merugikan kehidupan manusia. Kalau begitu, apa saja manfaat virus itu?
Beberapa pakar biologi terutama yang berkecimpung dalam bidang rekayasa genetik justru banyak terbantu dengan keberadaan virus ini.Beberapa manfaat virus, antara lain
a. untuk memproduksi interferon, yaitu sejenis senyawa yang dimanfaatkan untuk mencegah replikasi virus di dalam sel induk;
b. untuk pembuatan vaksin (yaitu bibit penyakit yang telah dilemahkan) berbagai jenis mikroba penyebab penyakit bagi manusia, contohnya vaksin sabin dan salk untuk mencegah penyakit polio serta vaksin pasteur untuk mencegah penyakit rabies;
c. sebagai bahan antibakterial karena dapat menghancurkan bakteri-bakteri yang mengganggu pada produk-produk makanan yang diawetkan;
d. sebagai bahan pembuatan insulin, misalnya virus penyebab kanker dapat dicangkokkan ber sama dengan gen-gen penghasil insulin atau zat lain ke bakteri sehingga bakteri tersebu dapat berkembang biak dengan cepa. dan sekaligus memproduksi insulin atau zat lain;
e. beberapa virus dapat dimanfaatkan untuk rekombinasi genetik. Melalui terapi gen, gen penye bab infeksi yang terdapat di dalam virus dapat diubah menjadi gen baik (gen penyembuh);
f. sebagai antibodi dalam serum darah sebagaimana sekresi pada membran mukosa yang membantu tubuh menghancurkan unsur-unsur asing seperti virus (virus melawan virus)
g. sebagai model sistem untuk mempelajari peristiwa-peristiwa yang mengendalikan infor masi genetik karena virus sebenarnya adalah potongan-potongan informasi genetik yang berbeda dari informasi genetik sel.
2. Virus sebagai Lawan atau Musuh
Selama ini, kata virus hampir selalu identik dengan penyaki baik pada manusia, hewan, ataupun tumbuhan. Hal tersebut ad benarnya karena virus merupakan parasit intraseluler obligat yar dapat menyebabkan penyakit pada makhluk hidup yang menjad inangnya. Pada umumnya penyakit yang disebabkan oleh vir sangat cepat menular.
Beberapa contoh penyakit pada manusia ya disebabkan oleh virus antara lain:
a. influenza, disebabkan oleh Orthomo
b. gondong, disebabkan oleh Rubulavirus
c. campak, disebabkan oleh Morbilinir
d. cacar air, disebabkan oleh Varicella zer
f. herpes, disebabkan oleh Simplexrinus rabies, disebabkan oleh Lysavirus
g demam kuning, disebabkan oleh Flavivirus,
h. hepatitis, disebabkan oleh Hepatovirus,
i. AIDS, disebabkan oleh Lentivirus (HIV):
j. ebola, disebabkan oleh Filovirus,
k. polio, disebabkan oleh Human enterovirus.
Penyakit yang disebabkan oleh virus umumnya sangat sulit disembuhkan dengan pengobatan medis karena virus tidak dapat dibasmi dengan antibiotik. Virus sangat sulit dibasmi karena merupakan parasit intraseluler obligat. Reproduksi virus hanya dapat berlangsung di dalam sel-sel hidup. Selain itu, sebagian besar virus menggunakan "mesin" metabolisme sel inang untuk membentuk virion-virion baru. Kedua hal tersebut menyulitkan untuk menemukan atau mengembangkan obat-obatan yang (1) dapat masuk (berpenetrasi) ke dalam membran sitoplasma sel inang dan (2) hanya menyebabkan kerusakan pada komponen komponen virus.
Virus tidak hanya menyebabkan penyakit pada manusia, tetapi juga pada hewan dan tumbuhan. Banyak penyakit pada hewan yang disebabkan oleh virus, misalnya tetelo (new castle diseases) pada ayam, penyakit mulut dan kuku pada sapi, rabies pada anjing atau kucing. dan cacar pada sapi (cowpox). Adapun virus yang menyerang tumbuhan, antara lain tobacco mosaic virus menyerang tanaman tembakau, tomato sported wilt mosaic virus menyerang tanaman tomat, carrot red leaf virus menyerang tanaman wortel, cirrus tristeza virus menyerang tanaman jeruk, dan cucumber mosaic virus menyerang tanaman mentimun. Virus masuk ke dalam sel-sel tumbuhan melalui luka, termasuk luka yang disebabkan oleh vektor. Di dalam sel-sel tumbuh an virus membentuk partikel-partikel virus baru. Partikel-partikel virus tersebut menyebar melalui plasmodesmata ke bagian lain tumbuhan. Virus yang menyerang tumbuhan biasanya ditularkan melalui alat perkembangbiakan vegetatif, biji, serbuk sari, serangga, tungau, getah, organisme tanah, atau tali putri.
F. Peran Remaja dalam Pencegahan AIDS
Penyakit AIDS merupakan penyakit yang mematikan sehingga harus dicegah penyebaran nya di masyarakat. Hal itu merupakan tugas kita semua sebagai anggota masyarakat, termasuk Anda sebagai remaja. Ada banyak cara yang dapat dilakukan para remaja seusia Anda mencegah penyebaran penyakit AIDS.
1. Membentuk Kelompok Studi Anti-AIDS
Sebagai pelajar yang mempelajari biologi. Anda dapat membentuk kelompok studi atau kelompok diskusi anti-AIDS. Anti-AIDS di sini bukan berarti anti terhadap para penderita AIDS, melainkan suatu bentuk sikap anti terhadap segala sesuatu yang menyebabkan AIDS dan berusaha untuk melakukan pencegahan terhadap penyebarannya. Melalui kegiatan ini Anda dapat bertukar pikiran dan pengetahuan tentang AIDS, dapat mendatangkan narasumber dari pakar atau departemen kesehatan untuk memberikan penjelasan yang lengkap tentang apa itu AIDS dan cara pencegahannya. Berkunjung ke Yayasan Peduli AIDS juga merupakan contoh kegiatan yang dapat dilakukan. Kelompok studi ini dapat dilakukan sebagai kegiatan ekstrakurikuler di sekolah.
2. Membuat Poster atau Stiker tentang AIDS
Anda dapat membuat poster atau stiker tentang bahaya atau pencegahan AIDS. Anda dapat memajang poster di tempat-tempat strategis agar terbaca banyak orang. Anda juga dapat membuat stiker anti-AIDS dan membagikannya secara gratis ke banyak teman atau kelompok masyarakat yang rawan AIDS. Mintalah bantuan instansi-instansi kesehatan untuk menunjukkan lokasi atau kelompok masyarakat yang rawan terkena AIDS.
3. Menghindari Pergaulan Bebas
Penyakit AIDS ditularkan paling banyak melalui kontak seksual. Anda harus menjadi contoh teman segenerasi Anda bahwa pergaulan bebas harus dihindari. Bergaullah secara sehat sesuai norma agama yang Anda anut.
4. Menjauhi Narkoba
Selain melalui kontak seksual, HIV dapat ditularkan melalui jarum suntik para pengguna narkoba. Dengan menjauhi narkoba berarti Anda juga menjauhi penyakit AIDS. Di samping berbahaya, menggunakan narkoba juga merupakan perbuatan melawan hukum sehingga dapat dipidana. Jangan pertaruhkan masa depan Anda hanya karena kesenangan sesaat.
5. Menjadi Konsultan Remaja tentang AIDS
Jika telah memahami apa itu AIDS, bahayanya, dan bagaimana pencegahannya, Anda dapat menjadi konselor (penyuluh) atau dura pencegahan AIDS. Anda dapat menjadi pembicara di sekolah-sekolah lain atau di kelompok-kelompok remaja lain. Selamat berkarya.
Post a Comment for "Bahan Ajar Biologi Tentang Virus"
Peraturan dalam berkomentar :
☛ UpsS,. Budayakan berkomentar sesudah membaca artikel sob.
☛ Dilarang Menghina, Promosi (Iklan), Menyelipkan Link Aktiv, dsb.
☛ Dilarang berkomentar berbau Porno, Spam, Sara, Politic, Profokasi.
☛ Berkomentarlah yang Sopan,Bijak, dan Sesuai Artikel (Dilarang OOT)
☛ Saya sangat berterima kasih atas semua yang mau berkomentar diblog saya.
☛ Saya PASTI akan berkunjung balik ke blog Sobat yang sudah mau berkomentar di sini.
© 2020 - Orang Pu Skil® ✓