Bahan Ajar Biologi Tentang Jaringan Hewan
Jaringan : adalah Kumpulan sel sejenis yang memiliki struktur dan fungsi yang sama untuk membentuk suatu organ.
Jenis jaringan yang umumnya dimiliki oleh vertebrata dan manusia ada 4 macam jaringan yaitu:
1. Jaringan Epitel
2. Jaringan Ikat
3. Jaringan Otot
4. Jaringan Saraf
A.Jaringan Epithel
Jaringan epitel adalah jaringan yang membungkus permukaan tubuh baik yang diluar (epithel) maupun bagian yang dalam ( endothellium) , karena membung kus maka dipastikan letak nya pasti paling luar berhubungan dengan udara.
Istilah epitel digunakan untuk menyebut selaput jernih yang berada di atas per mukaan tonjolan anyaman penyambung di merah bibir (Epitel: Epi diatas; Thele bibir). Istilah ini digu nakan untuk semua jaringan yang melapisi sesuatu struktur dan saluran.
Ciri-ciri jarngan Epithel:
• Jaringan epitel terdiri dari sel dengan batas yang jelas
• Terletak paling luar maka sebagai proteksi
• Susunannya rapat satu sama lain. oleh karena itu, jaringan epitel dapat dikatakan sebagai jaringan yang seluler.
• Jika di saluran selain proteksi juga bisa untuk akses transportasi misal alveolus , usus halus ( sebagai absorbsi bisa osmose maupun difusi ) jika di kulit ya bisa sebagai indra.
• Sangat cepat regenerasinya karena sebagai proteksi segera harus tergantikan jika rusak
• Tentu tidak ada pembuluh darah dalam jaringan ini (zat makanan diberikan ke jaringan secara difusi dari pembuluh darah kapiler) yang terletak di jaringan di bawahnya.
• Bentuknya bervariasi tergantung dari letak maupun perannya ( posisi menentukan peran)
• Letaknya bisa diluar tubuh ( kulit) bisa didalam tubuh sebagai endothel dan dipastikan ia
berada pada saluran atau rongga
Jaringan epitel berdasarkan letaknya jaringan itu melapisi meliputi
• Lapisan luar tubuh disebut Epithelium
• Lapisan rongga tubuh disebut Mesothellium
• Lapisan organ tubuh bagian dalam disebut Endothellium
Jaringan epitel biasanya berikatan dengan jaringan ikat yang dihubungkan oleh membran dasar yang terdiri dari 2 lapisan yaitu
1. Lamina basalis
2. Lamina Retikularis
Fungsi Jaringan Epitel
1. Melindungi jaringan dibawahnya dari kerusakan pada kulit - Proteksi
2. Penghasil sekret , pada saluran pencernaan yang berupa kelenjar , jaringan epitel
nya dapat mengeluarkan enzim pada saluran pencernaan ( kelenjar eksokrin) -
Sekresi
3. Sebagai Pintu gerbang zat pada alveolus dan usus halus - pintu Osmosis / difusi
4. Sebagai reseptor / penerima rangsang karena terletak paling luar misal pada
indera - Reseptor
Macam-Macam Jaringan Epitel
Jenis Epitel berdasarkan lapisan penyusunnya
1. Pipih Berlapis Tunggal
2. Pipih Berlapis Banyak
3. Kubus Berlapis Tunggal
4. Kubus Berlapis Banyak
5. Silindris berlapis tunggal
6. Silindris Berlapis Banyak
7. Silindris berlapis banyak semu
8. Silindris bersilia
9. Transisional
Berdasarkan strukturnya ada 3 macam:
1.Epithel pipih (pipih, nukleus bulat di tengah sel).
2.Epithellium silindris ( seperti batang, nukleus bulat di dasar sel).
3.Epithellium kubus (bentuk kubus, nukleus bulat, besar ditengah).
Epithel pipih ( Squamosum Epithellium) meliputi :
1.Epitel Pipih Selapis,ciri-ciri:
• Lapisannya hanya 1 lapis namun rapat sekali
• Fungsi untuk difusi, osmosis, filtrasi, & sekresi
• Terdapat di jaringan :
1. Pembuluh limfe (getah bening),
2. Kapiler darah
3. Selaput pembungkus jantung (perikardium) ,Paru-Paru, Ginjal,Selaput Perut
2.Epitel Pipih Berlapis Banyak ciri-ciri:
• Lapisannya banyak dan tersusun sangat rapat
• Fungsi sebagai pelindung
• Terdapat di jaringan:
1. Rongga mulut,
2. Rongga hidung,
3. Esofagus
4. Telapak kaki,
5. Vagina
Epitel Silindris(Epithel batang) terdiri dari:
Epitel batang berbentuk seperti batang, nukleusnya bulat, dan terletak di dasar sel.yang terdiri dari:
a.Epitel Silindris Selapis dengan ciri
• Lapisannya 1 lapis berbentuk silindris/batang
• Fungsi sebagai penyerapan nutrisi di usus & sekresi
• Terdapat pada
1.Sistem pencernaan makanan antara lain kelenjar pencernaan,Jonjot usus,
2.Kantung empedu
3.Lambung dan Usus
b.Epitel Silindris Berlapis Banyak dengan ciri
• Lapisannya banyak
• Fungsi sebagai pelindung & sekresi
• Terdapat pada:
1. Laring
2. Faring
3. Trakea
4. Kelenjar ludah
Epitel Kubus
Epitel kubus berbentuk seperti kubus, nukleusnya bulat, besar, dan terletak di tengah.
Berdasarkan lapisan penyusunnya, maka epitel kubus dibagi menjadi:
• Epitel kubus selapis Jaringan epitel kubus selapis disusun oleh selapis sel yang berbentuk kubus. Jaringan ini berfungsi dalam sekresi dan sebagai pelindung. Contoh: pada kelenjar tiroid, permukaan ovarium, dan lensa mata,testis
• Epitel kubus berlapis banyak. Jaringan epitel kubus berlapis banyak disusun oleh lebih dari satu sel yang berbentuk kubus. Jaringan ini berfungsi dalam sekresi dan absorpsi. Contoh: pada saluran kelenjar minyak dan kelenjar keringat pada kulit,folikel ovarium.
• Epitel kubus berlapis banyak semu. Jaringan epitel kubus berlapis banyak semu berfungsi sebagai perlindungan, sekresi, dan gerakan zat yang melewati permukaan. Epitel ini sebenarnya tersusun atas selapis sel epitel batang namun ketinggian sel yang menyusun tidak sama. Akibatnya, epitel ini nampak berlapis. Contoh pada rongga hidung dan trakea.
Epitel Transisional
Epitel ini memiliki bentuk sel yang berubah-ubah dan berlapis-lapis. Bila jaringan ini menggelembung, maka sel-sel bagian dasar berbentuk kubus atau silindris. Pada lapisan tengah selnya berbentuk kubus dan pada lapisan atas berbentuk pipih. Terdiri dari:
• Disusun oleh berlapis-lapis sel.
• Tidak dapat dikelompokkan karena bisa berubah dan permukaan lapisannya bisa menggembung
• Terdapat pada
1. Ureter
2. Uretra
3. Saluran Pernapasan
4. Kantung Kemih
Epitel Kelenjar
• Jaringan epitel khusus yang berperan dalam sekresi senyawa untuk membantu proses fisiologis
• Kelenjar ada 2:
1. Endokrin/Hormon: Tidak punya saluran khusus, contoh: Timus, Adrenal,
Paratiroid, Tiroid
2. Eksokrin: Ada saluran khusus, contoh: Ludah, Keringat, Pankreas.
Jaringan Epitelium
Macam Fungsi Contoh
1. Epitel pipih selapis untuk proses sekresi, filtrasi, difusi, dan osmosis pembuluh darah kapiler, selpaut pembung kus jantung, alveolus, pembuluh limfe
2. Epitel pipih berlapis banyak Untuk perlindungan kulit telapak kaki, rongga mulut, rongga hidung, anus
3. Epitel kubus selapis Untuk proses sekresi dan perlindungan nefron ginjal, permukaan ovarium, lensa mata
4. Epitel kubus berlapis banyak Untuk proses sekresi dan absorbsi kelenjar keringat, kelenjar ludah, testes
5. Epitel silindris selapis
- bersilia
- tidak bersilia
- organ reproduksi
- Untuk penyerapan nutrisi
- oviduk dan uterus - lambung, usus (jejunum dan ileum)
6. Epitel slilindris berlapis banyak Untuk sekresi dan pelindung laring,faring, trakhea, kelanjar ludah
7. Epitel silindris berlapis semu/ silindris bersilia Untuk sekresi dan pelindung trakea, rongga hidung
8. Epitel transisional Untuk saluran ekskresi ureter, uretra, dan kandung kemih
B.Jaringan Ikat/Penguat/Penyokong
Jaringan ikat merupakan jaringan yang fungsinya mengikat, menunjang dan mengikat bagian ataupun organ lain. Susunan jaringan ikat adalah sel yang terdiri didalam matriks ekstraseluler dan susunannya tersebar.
Jaringan ikat ini yaitu jaringan yang banyak ditemukan didalam tubuh dan memiliki susunan sela yang jarang dan menyebar dalam suatu matriks ekstraseluler. Jaringan ikat dibentuk dari mesenkim yang asalnya dari mesoderm. Mesoderm adalah lapisan tengah di embrio, jaringan ikat juga disebut dengan jaringan penyokong atau jaringan penunjang.
Fungsi dari jaringa ikat adalah sebagai berikut:
• Mengikat dan menunjang jaringan lain
• Pelindung organ
• Penyimpan energi
• Pembentuk tubuh
• Penyusun sistem peredaran darah
• Pengisi rongga di atara organ
• Pengangkut oksigen dan makanan menuju jaringan lain
• Pengangkut sisa metabolisme menuju alat pengeluaran
• Penghasil kekebalan tubuh
Ciri-ciri jaringan ikat adalah sebagai berikut:
• Letak sel jaringan ikat tidak berdekatan jika hanya terhubung di ujung protoplasmanya
• Mempunyai komponen intraseluler atau matriks
• Mempunyai bentuk sela yang tersebar atau tidak beraturan, sitoplasma bergranula dan inti dari sel menggelembung
Macam-macam dan Letak Jaringan Ikat
Menurut Struktur dan fungsinya, jaringan ikat pada dibagi menjadi beberapa macam atau jenis, antara lain:
1. Jaringan Ikat biasa terdiri dari:
Jaringan Ikat Longgar
Jaringan ikat longgar yaitu jaringan dengan sel yang jarang dan beberapa jaringannya disusun oleh matriks yang berbentuk cairan lendir atau mukus yang terkandung dida lamnya serabut kolagen dan serabut elasting.
Ciri-ciri jaringan ikat longgar adalah:
susunan seratnya longgar.
Letak jaringan ikat longgar adalah pada magrofag, sel plasma, sel tiang, dan juga sel lemak.
Fungsi dari jaringan ikat longgar adalah untuk sebagai pembungkus/pelindung organ, pembuluh darah dan saraf.
Jaringan Ikat Padat
Jaringan ikat padat disusun atas sel-sel fibroblas dan mempunyai banyak serat kolagen yang disusun dengan padat dan teratur. Serat kolagen itu sifatnya fleksibel tetapi tidak elastis. Adapun fungsi dari jaringan ikat pada adalah sebagai penghubung antar organ.
Jaringan ikat pada letaknya pada tendon, ligamen, dan juga pembungkus tulang dan
lapisan dermis pada kulit.
Fungsi tendon adalah sebagai penghubung antara tulang dan otot, sedangkan fungsi
ligamen adalah sebagai penghubung tulang denga tulang lainnya.
Jaringan Lemak (adiposa)
Ciri-ciri :
1. tersusun dari sel-sel lemak yang tidak membentuk serat atau matriks.
2. khusus untuk menimbun/menyimpan lemak.
Jaringan Lemak berfungsi sebagai :
1. Bantalan untuk melindungi organ-organ tubuh dari benturan
2. Persediaan cadangan makanan
3. Pengatur suhu badan
4. Jaringan ini terdapat pada seluruh bagian tubuh, di bawah kulit, sekitar
persendian, disekitar organ-organ dalam.
Jaringan Tulang Rawan/termasuk Jaringan ikat khusus
Ciri – ciri :
1. Tersusun dari bahan dasar yang disebut kondro mukoid yaitu bahan dasar yang
mengandung protein, dan karbohydrat.
2. Tersusun dari sel tulang rawan (Kondrosit) yang berfungsi sebagai penyusun
matriks.
3. Pada anak-anak tulang rawan terbentuk dari sel-sel mesenkim. (jaringan ikat
embrional).
4. Pada orang dewasa tulang rawan terbentuk dari selaput tulang rawan
(perikondrium).
Macam-Macam Jaringan Tulang Rawan:
1. Tulang Rawan Hialin
2. Tulang Rawan Elastin
3. Tulang Rawan Fibrosa / Fibroblast
1. Tulang Rawan Hialin mempunyai ciri
1. Matriksnya berupa chondrin berwarna putih kebiruan, transparan
2. Daya elastisitas tinggi
3. Terbanyak di dalam tubuh
4. Tetapi paling lemah.
5. Pada tahap embrio berupa rangka sementara, pada orang dewasa ditemukan pada
ujung tulang rusuk dan saluran pernafasan
2. Tulang Rawan Elastis mempunyai ciri
1. Tersusun dari serat elastin
2. Matriksnya berupa chondrin warna kuning
3. Perikondrium.
4. Terdapat pada : embrio, laring, hidung, daun telinga, dan epiglotis.
3. Tulang Rawan Fibroblas mempunyai ciri
1. Tersusun dari serat kolagen,
2. Berwarna gelap dan keruh, jaringan tulang rawan yang paling kuat.
3. Terdapat pada hubungan antara ruas-ruas tulang belakang dan tendon.
Jaringan Tulang
1 : Saluran Havers
2 : Osteosit ( Sel Tulang )
Ciri ciri
• Tersusun dari sel-sel tulang yang disebut osteosit.
• Osteosit dibentuk oleh Osteoblast(sel yang berasal dari fibroblas)
• Senyawa penyusunnya adalah CaCl2, CaPO4, MgCl2, BaCl2, BaSO4.
Unit dasar tulang disebut Sistem Havers
Sistem Havers terdiri dari:
1. Lamella
2. Lakuna
3. Kanalikuli
4. Saluran Havers
Lamela: Lapisan konsentris matriks yang terdiri dari garam mineral (membuat tulang jadi keras) dan serat kolagen (membuat tulang jadi kuat).
Lakuna: Ruang kecil di antara lamela dan mengandung sel tulang (osteosit)
Kanalikuli: Saluran yang berfungsi menyalurkan makanan dan mengeluarkan zat sisa
Saluran Havers: Berisi pembuluh darah dan saraf
Jaringan Darah
Peran Jaringan Darah
• Jaringan darah berfungsi sbg pembawa sari-sari makanan, hormon, oksigen, sisa metabolisme
• mencegah infeksi.
• Menutup kulit yang luka berdarah
Jaringan darah terdiri atas plasma darah, sel darah
Susunan Darah. serum darah atau plasma terdiri atas:
1. Air: 91,0%
2. Protein: 8,0% (Albumin, globulin, protrombin dan fibrinogen)
3. Mineral: 0.9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam dari kalsium, fosfor, , kalium dan zat besi,nitrogen, dll)
4. Garam
• Sel darah merah (eritrosit). Sel eritrosit berbentuk cakram bikonkaf, dan tidak mempu nyai inti. Garis tengah 2 - 7µm. Dalam eritrosit terdapat hemoglobin yang berfungsi me ngikat oksigen dan membentuk oksi hemoglobin. Eritrosit dibentuk dalam sumsum tu lang merah.
• Sel darah putih ( leukosit ).
Ciri Ciirinya
1. Memiliki inti sel
2. Tidak mengandung Hb
3. Fungsi sbg pertahanan tubuh
Sel darah putih dibagi menjadi dua kelompok, yaitu granulosit (terdapat granula protein) dan agranulosit (tidak memiliki granula protein). Granulosit dibagi menjadi eosinofil, neutrofil, dan basofil. Sedangkan, agranulosit terbagi menjadi monosit dan limposit. Leukosit berperan dalam pertahanan seluler.
• Trombosit.
Ciri ciri Trombosit:
1. Berbentuk lempengan/cakram dengan garis tengah 2 - 5 µm dan tidak berinti.
2. Tidak ada inti sel namun banyak granula
3. Fungsi membantu penghentian keluarnya darah akibat kerusakan pada pembuluh
Darah/ mengandung enzim trombokinase yang berperan dalam pembekuan darah
• Plasma darah
Plasma darah ialah suatu cairan yang berwarna kuning jernih.
Plasma darah mengisi sekitar 55-60 persen dari volume darah dalam tubuh. Secara rincinya, plasma darah tersusun dari air kurang lebih 92 persen, dan 8 persen sisanya merupakan karbondioksida, glukosa, asam amino (protein), vitamin, lemak, serta garam mineral.
Kandungan Plasma Darah
• Mengandung Zat Makanan dan Mineral seperti asam amino, gliserin, glukosa, kolesterol, garam mineral, asam lemak
• Zat yang dihasilkan dari sel-sel yakni enzim, antibodi, dan hormon.
• Protein dalam Darah yakni anttheofilik, tromboplastin, fibrinogen, gammaglobulin, protrombin, albumin.
• Karbon dioksida, oksigen, dan nitrogen
• Asam Urat, Urea
Fungsi Plasma Darah
Alat untuk mengangkut air
Alat yang mengangkut hasil oksidasi untuk dibuang melalui alat ekskresi
Alat yang mengangkut Oksigen dan disebarkan keseluruh tubuh
Menjaga temperatur suhu tubuh
Alat yang mengangkut getah hormon dari kelenjar buntu
Mengatur dan menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh
Alat yang mengangkut sari makanan
Mencegah infeksi terhadap sel darah putih,
mengangkut mineral, ion ion misalnya ion karbonat
mengangkut sari-sari makanan ke seluruh jaringan tubuh.
mengangkut hasil sisa oksidasi sel CO2 yang diangkut dalam bentuk HCO3
mengangkut antibody / zat immun
mengangkut zat ekskresi dari jaringan tubuh ( urea) ke ginjal
Jaringan Limfe (Getah Bening)
Limpa merupakan organ limfosid terbesar dan terletak di bagian depan dan dekat punggung rongga perut di antara diafragma dan lambung . Secara anatomis, tepi limpa yang normal berbentuk pipih.
Getah Bening adalah bagian dari darah yang keluar dari pembuluh darah. Komponen utamanya adalah air, yang di dalamnya terlarut glukosa, lemak, dan garam. Komponen selulernya berupa limfosit dan granulosit. Yang merupakan bagian dari sel darah putih.
Getah Bening beredar keseluruh tubuh melalui pembuluh getah bening yang berada paralel dekat pebuluh balik darah vena. Getah bening dapat keluar dari pembuluh getah bening membahasi rongga-rongga dan jaringan antarsel.
Ada dua jenis kanker sistem limfotik yaitu penyakit hodgkin dan limfoma non-hodgkin (NHL). Kanker kelanjar getah bening atau limfoma adalah sekelompok penyakit keganasan yang bekaitan dan mengenai sistem limfatik. Sistem limfatik merupakan bagian penting dari sistem kekebalan tubuh yang membentuk pertahanan alamiah tubuh melawan infeksi dan kanker.
Cairan limfatik adalah cairan putih menyerupai susu yang mengandung protein lemak dan limfosit yang semuanya mengalir ke seluruh tubuh lewat pembuluh limfatik. Ada dua macam sel limfosit yaitu sel B dan T. Sel B berfungsi membantu melindungi tubuh melawan bakteri dengan membuat antibodi yang memusnahkan bakteri. Gejala dan penyakit kanker kelenjar getah bening meliputi pembengkakan kelenjar getah bening pada leher, ketiak atau pangkal paha.
Fungsi Limfa atau Getah Bening :
Mengembalikan cairan & protein dari jaringan ke sirkulasi darah
Mengangkut limfosit
Membawa lemak emulsi dari usus
Menyaring & menghancurkan mikroorganisme untuk menghindarkan penyebaran
Menghasilkan zat antibody
Mengakumulasi limfosit dan makrofaga, degradasi eritrosit, tempat cadangan darah, dan sebagai organ pertahanan terhadap infeksi partikel asing yang masuk ke dalam darah
Mengangkat cairan jaringan, Protein, Lemak, garam mineral, dan zat-zat lain dari jaringan ke sistem pembuluh darah.
C.Jaringan Otot
Sistem gerak yang dimiliki tubuh manusia dan hewan sangat dipengaruhi oleh adanya jaringan otot. Jaringan otot memungkinkan organ-organ di dalam maupun di luar tubuh dapat bergerak untuk menjalankan fungsinya masing-masing, seperti gerakan jantung untuk memompa darah, gerakan lambung untuk melumat makanan, gerakan kelopak mata, gerakan kaki dan tangan, atau gerakan-gerakan tubuh lainnya.
Jaringan otot adalah jaringan yang tersusun oleh sel-sel otot (serat otot) dan miofibril (serabut halus). Penyusun jaringan otot mengandung filamen aktin dan miosin, dua jenis protein kontraktil yang memungkinkan jaringan otot menjalankan fungsinya sebagai jaringan yang dapat berkontraksi, memanjang dan memendek. Antar sel-sel dalam jaringan otot dibatasi oleh sarkolema atau lapisan membran yang mengelilingi sel otot.
Macam Macam Jaringan Otot
Jaringan otot dapat dibedakan berdasarkan sifatnya dalam melakukan mekanisme gerak pasif menjadi 2, yaitu jaringan otot volunter dan jaringan otot involunter.
1. Jaringan Otot Volunter(Otot sadar)
Jaringan otot volunter adalah jaringan otot yang bekerja atau berkontraksi di bawah
pengaruh kesadaran karena dilengkapi dengan jaringan syaraf yang langsung terhubung ke bagian otak. Jaringan otot volunter juga kerap disebut otot sadar karena aktivitas dan gerakan jaringan otot ini dapat sesuai dengan keinginan dan kesadaran kita.
Otot volunter bisa bekerja dengan cepat dan kuat, akan tetapi kerja otot ini bisa menim bulkan rasa lelah. Jaringan otot di tubuh manusia yang memiliki sistem otot volunter di antara nya adalah otot rangka atau otot lurik.
2. Jaringan Otot Involunter(Otot tak sadar)
Jaringan otot involunter adalah jaringan otot yang bekerja atau berkontraksi di luar pengaruh kesadaran karena tidak dilengkapi dengan jaringan syaraf sensorik. Gerakan jaringan otot ini sendiri dipengaruhi oleh sistem syaraf otonom. Jaringan otot volunter juga kerap disebut otot tak sadar karena aktivitas dan gerakan jaringan otot ini tidak dapat disesuaikan dengan keinginan kita.
Otot volunter umumnya bekerja dengan lambat, akan tetapi kerja otot ini bisa berlangsung dalam jangka waktu yang sangat lama tanpa menimbulkan rasa lelah. Jaringan otot di tubuh manusia yang memiliki sistem otot involunter di antaranya adalah otot jantung dan otot polos.
Struktur Jaringan Otot
struktur penyususn jaringan otot terdiri dari:
1. Tendon
Tendon adalah penghubung otot dangan tulang. Tendon mempunyai serabut berwarna putih
dan tidak elastis. Aponeuroses adalah lembaran-lembaran datar atau simpai dari jaringan
fibrus .
2. Fascia
Fascia merupakan jaringan ikat gabungan dari jaringan fibrus dan areolar dapat membungkus
dan menghimpun otot menjadi satu. Pada tiap-tiap fasciculus dapat di pisahkan dengan
jaringan ikat perimysium. Di antara endomysium dan berkas serat otot tersebar sel satelit
yang berfungsi dalam perbaikan jaringan otot yang rusak. Dalam bagian-bagian tertentu,
seperti dalam telapak tangan, fascia ini sangat padat dan kuat.
Contohnya adalah fascia Palmaris dan fascia plantaris.
3.Sarcolemma
• Sarkolemma adalah selaput pembungkus otot yang tersusun ganda (double membrane), yakni selaput luar ( 40 angstrom) Ruang antara ( 20 angstrom ) dan Selaput dalam (setebal 40 Angstrom)/ Sarcolemma adalah unit structural jaringan otot berdiameter 0,01 – 0,1 mm dan panjang 1-40 mm melapisi suatu sel otot.jaringan ini dapat berfung si pelindung otot
• Selaput luar mirip membrane basal epitel yang dibalut serabut retikuler. Selaput dalam (plasmalemma) terdiri dari dua lapis protein yang ditengahnya diisi lemak (lipid).
• Secara umum sarkolema bersifat transparan, kenyal dan resisten terhadap asam dan alkali.
• Serabut-serabut otot kerangka yang bergabung membentuk berkas serabut otot primer disebut fasikulus, yang dibalut oleh jaringan ikat kolagen pekat (endomisium).
• Ada 5 sel utama yang dijumpai dalam fasikulus yaitu: serabut otot, sel endotel, perisit, fibroblast dan miosatelit.
4. Struktur Miofibril
Muifibril tersusun atas banyak miofilamen. Miofilamen tersusun atas filamen tipis dan filamen tebal.
• Filamen tipis tersusun atas tiga protein yaitu aktin, tropomiosin dan troponin. Aktin merupakan protein struktural utam penyusun filamen tipus yang terdiri dari dua untai helix (spiral). Molekul aktin memiliki tempat aktif untuk berikatan dengan jembatan silang miosin. Tropomiosin merupakan protein berbentuk seperti benang yang terletak di sepanjang untai heliks aktin dan menutupi tempat-tempat aktif aktin yang berikatan dengan jembatan silang. Troponin merupakan kompleks protein yang terdiri atas tiga protein yaitu troponin I (mengikat aktin), troponin T (mengikat tropomiosin) dan troponin C mengikat ion kalsium (Ca2+)
• Filamen tebal terdiri dari benang-benang protein miosin. Setiap filamen miosin membentuk sebuah kepala yang menonjol di salah satu ujung. Satu susunan filamen miosin memiliki memiliki kepala-kepala yang menonjol di berbagai tempat di kedua ujung. Kepala-kepala molekul miosin membentuk jembatan silang. Setiap setiap jembatan silang memiliki memiliki dua tempat penting yaitu tempat mengikat aktin dan temat enzim ATPase miosin.
• Di dalam sebuah miofibril, filamen aktin dan miosin sejajar dan tersusun berdampingan.
• Filamen aktin dan miosin saling tumpang tindih tersusun menurut pola tertentu sehingga menghasilkan pandangan garis-garis seran lintang.
• Masing-masig satuan pola berulang yang disebut daerah sarkomer dan setiap sarkomer dipisahkan oleh dua garis Z. Sarkomer merupakan unit fungsional otot ragka karena mampu berkontraksi.
• Garis Z merupakan tempat menempelnya filamen-filamen ak tin.
• Filamen-filamen miosin dengan kepalanya yang menonjol terletak diantara filamen aktin, tidak menempel pada garis Z.
• Daerah terang disebut pita I (isotrop), hanya memiliki filamen tipis (filamen aktin), daerah gelap disebut pita A (anisotrop) memiliki filamen tipis dan tebal (miosin).
• Pita I dibagi dua oleh garis Z dan pita A dibagi dua oleh zona H. Pada zona H hanya terdapat filamen tebal (miosin).
5. Miofilamen
Miofilamen adalah jaringan berbentuk benang-benang/filament halus yang merasal dari
myofibril. Jaringan ini terdapat dua macam yaitu miofilamen homogeny (terdapat pada otot
polos) dan miofilamen heterogen (terdapat pada otot jantung/otot kardiak dan pada otot lurik.
Myofilamen terdiri dari 2 macam yaitu:
1, Filament Miosin
• Sering disebut filament kasar (coarse filaments), berdiameter 100 Angstrom dan panjangnya 1,5 µ. Filamen ini membentuk daerah A atau cakram A.
• Filamen ini tersusun pararel dan berenang bebas dalam matriks.
• Bagian tengah agak tebal dari bagian tepi. Fungsi dari myosin adalah sebagai enzim katalisator yang berperanan memecah ATP menjadi ADP + energi, dan energi ini digunakan untuk kontraksi.
2. Filamen Aktin
• Panjangnya 1µ dan diameternya 50 Angstrom, terpancang antara 2 garis Z.
• Bagian tengahnya langsing dan elastis.
• Filamen ini membentuk cakram I, meskipun sebagian masuk ke dalam cakram A.
• Aktin dan myosin tersusun sejajar dengan sumbu memanjang serabut otot skelet.
• Pada sediaan histologi yang baik selain cakram I dan A, tampak pula garis Z dan H bahkan garis M. dan Garis Z (Zwischenschreibe) atau intermediate disc: yang Berupa garis tipis dan gelap yang membagi cakram I sama rata.
• Daerah antara 2 garis Z disebut “sarkomer” yang panjangnya sekitar 1,5µ.
Garis H (Helleschreibe):
Terdapat dalam cakram A. Merupakan bagian agak cerah di kanan-kiri garis M, yang bebas dari unsur aktin.
Garis M (Mittelschreibe):
Terdapat di tengah-tengah cakram A, suatu garis yang disusun oleh bagian tengah filamen myosin yang menebal.
Jadi dalam 1 sarkomer terdapat garis-garis Z – I – A –H – M – H – A – I – Z
(tepatnya interval antara 2 garis Z, 1 pita A, dan ½ dari 2 garis I).
5. Sarkoplasma adalah sitoplasma Otot:
Sarkoplasma adalah jaringan yang berupa cairan sel otot yang fungsinya untuk tempat dimana
myofibril dan miofilamen berada.
• Sarkoplasma (Cytoplasmic matrix) mengandung: Organoida, a.l.: mitokondria (sarcosomes) - ribosom- Apparatus golgi - myofibril -Endoplasmik retikulum
• Selain itu terdapat pula enzim sitokrom oksidatif. Mitokondria terdapat berbatasan dengan sarkolema dan dekat inti di antara myofibril.
• Sarkoplasmik retikulum bersifat agranuler (Smooth ER.), karena ribosom pada otot kerangka terdapat bebas dari matriks. Sisterna pada sarkolasmik retikulum terjalin pararel dengan myofibril, yang pada interval tertentu membentuk pertemuan dengan jalinan transversal, disebut triade.
• Penelitian pada otot salamander (Amblistoma punctatum) , triade ini terdapat mengitari garis Z (Zwischenschreibe). Pada hewan lain dan manusia tiap sarkomer memiliki dua triade di daerah pertemuan garis A (anisotrop) dan garis I (isotrop). Organoida ini berfungsi menyalurkan impuls dari permukaan otot kerangka ke dalam serabut yang lebih dalam letaknya.
Berdasarkan fungsi dan struktur penyusunnya, jaringan otot dapat dibedakan menjadi 3, yaitu jaringan otot polos, otot lurik, dan otot jantung. Masing-masing jaringan otot ini memiliki fungsi, ciri-ciri, dan sistem kerja yang berbeda-beda. Selain itu, letak jaringan-jaringan otot tersebut juga saling berpisah.
1. Jaringan Otot Polos
Jaringan otot polos adalah jaringan otot bersifat involunter yang terletak di dinding organ-
organ dalam tubuh, seperti saluran organ pencernaan manusia, organ pernapasan, reproduksi,
pembuluh darah, dan saluran ekskresi. Gerakan otot polos tidak dapat dikendalikan oleh
kesadaran karena hanya dipersyarafi oleh sistem syaraf otonom. Karena bekerja di luar
kesadaran, aktivitas gerak otot ini tidak akan menimbulkan rasa lelas, sekalipun dilakukan
terus menerus dalam jangka waktu yang lama.
Jaringan otot polos memiliki beberapa ciri spesifik yang membedakannya dengan jaringan otot lain. Ciri ciri jaringan otot polos tersebut yaitu:
1. Sel pada jaringan berbentuk gelendong dan melancip di kedua ujungnya.
2. Memiliki sebuah nukleus di bagian tengah selnya.
3. Serabut halus yang melintang pada jaringan tidak terlihat.
4. Bekerja secara tidak sadar sehingga termasuk jenis otot involunter.
5. Bereaksi lambat, namun bekerja tanpa lelah dalam waktu yang lama
2. Jaringan Otot Lurik/Otot Rangka/Otot serat Lintang
Jaringan otot lurik adalah jaringan otot bersifat volunter yang terletak melekat di bagian
rangka. Oleh karena itu, jenis jaringan otot ini juga kerap disebut jaringan otot rangka. Otot
lurik bekerja di bawah pengaruh kesadaran, oleh karena itu ia tidak mampu bekerja lama
karena akan menimbulkan rasa lelah. Selain untuk menggerakan tulang dan sistem rangka,
fungsi otot lurik juga terkait dengan sarana pelindung rangka dari benturan luar dan tempat
melekarnya jaringan lemak.
Jaringan otot lurik memiliki beberapa ciri spesifik yang membedakannya dengan jaringan otot lain. Ciri ciri jaringan otot lurik tersebut yaitu:
1. Sel pada jaringan berbentuk silindris memanjang dan kedua ujungnya tidak bercabang.
2. Memiliki banyak nukleus di bagian sisi tepi selnya.
3. Serabut halus yang melintang pada jaringan terlihat, tapi tidak jelas.
4. Bekerja secara sadar sehingga termasuk jenis otot volunter.
5. Bereaksi cepat, namun dapat menimbulkan rasa lelah.
Mekanisme kerja otot rangka
• Metode pergeseran filamen dijelaskan melalui mekanisme kontraksi pencampuran aktin dan miosin membentuk kompleks akto-miosin yang dipengaruhi oleh ATP.
• Miosin merupakan produk, dan proses tersebut mempunyai ikatan dengan ATP.
• Selanjutnya ATP yang terikat dengan miosin terhidrolisis membentuk kompleks miosin ADP-Pi dan akan berikatan dengan aktin.
• Selanjutnya tahap relaksasi konformasional kompleks aktin, miosin, ADP-pi secara bertahap melepaskan ikatan dengan Pi dan ADP, proses terkait dan terlepasnya aktin menghasilkan gaya fektorial.
• Otot akan berkontraksi jika mendapatl rangsangan motorik dari pusat motorik (otak ).
• Antara otot dan saraf otot dan saraf akan membentuk sambungan yang disebut sinapsis neuromuskulus dimana ujung saraf motorik melekat pada serabut otot.
Langkah-langkah kontraksi otot :
• Jika rangsang sampai pada ujung saraf motorik, maka ujung saraf motorik akan melepaskan neurotransmiter (pemindah rangsang ke sel berikutnya) yang berupa asetil kolin keserabut otot melalui celah sinapsis
• Asetilkolin menyebabkan retikulum sarkoplasma melepaskan ion Ca2+ masuk kedalam sarkoplasma otot
• Ion Ca2+ yang dilepaskan di ikat oleh unit troponin C yang menyebabkan kompleks troponin-miosin secara fisik bergeser kesamping, membuka tempat pengikatan jembatan silang aktin.
• Dengan terbentuknya tempat pengikatn jembatan silang aktin menyebabkan terbentuknya jembatan silang antara kepala miosin dan filamen aktin dan menyebabkan serabut otot menjadi lebih pendek (zona Z dan H menjadi pendek dan juga sarkomer menjadi lebih pendek) dan otot berkontraksi.
Untuk berkontraksi ini otot memerlukan energi yang berasal dari ATP dan kreatin pospat.
• Pada saat kontraksi ATP terurai menjadi ADP+posfat+energi dan ADP menjadi AMP+posfat +energi.
• Pemecahan zat tersebut dalam keadaan anaerob.
• Energi pembentukan ATP berasal dari pemecahan glikogen atau gula yang dilarutkan menjadi laktasidogen yang kemudian dipecah menjadi asam laktat dan glukosa secara aerob.
Langkah relaksasi otot:
• Tidak adanya ion kalsium di dalam sarkoplasma. Ion Ca2+ dibebaskan oleh unit troponin C. Ion Ca2+dipompa kembali kedalam retikulum sarkoplasma dengan transporatktif
• Komplek troponin-tropomiosin bergeser kembali keposisinya menutupi tempat pengikatan jembatan silang aktin sehingga aktin dan miosin tidak lagi berikatan di jembatan silang
• Filamen tipis bergeser kembali keposisi istirahat dan terjadi proses relaksasi.
• Penimbunan asam laktat (hasil pemecahan asam piruvat dalam keadaan anaerob) dalam otot menyebabkan kelelahan dan pegal linu, dan jika otot tidak mampu berkontraksi lagi maka akan terjadi kejang otot atau kram.
Gangguan pada otot antara lain
1. Tetanus (akibat racun Clostrodium tetani)
2. Kram
3. Atrofi
4. Hypertrofi
5. Dll
Kontraksi
Rangsang -> ion kalsium -> sel otot -> aktin menjadi aktif -> pemecahan ATP -> myosin menjadi aktif -> aktin dan myosin berikatan -> aktomiosin -> energi -> aktomiosin memendek -> sel otot memendek
Kontraksi diawali dengan adanya rangsang yang dikirim oleh sel saraf ke otot.
Ujung akson dari sel saraf akan mengeluarkan ion kalsium ke membran sel otot.
Kehadiran ion kalsium ini akan membuat filament aktin atau filament tipis pada otot akan menjadi aktif dan siap berikatan dengan myosin nantinya.
Kemudian terjadi pemecahan ATP menjadi ADP dan P serta menghasilkan energi yang akan membuat filament myosin terbuka dan mengikat aktin tadi.
Terjadi ikatan antara aktin dan myosin sehingga membentuk aktomiosin.
Keberadaan energi hasil pemecahan ATP akan membuat aktomiosin memendekkan zona zona pada sarkomer sel otot sehingga dapat terlihat otot lurik memendek atau berkontraksi.
Relaksasi
Aktomiosin terurai -> aktin dan myosin kembali ke posisi semula -> sel otot kembali ke posisi semula -> otot kembali memanjang
Sedangkan otot akan relaksasi saat ikatan aktomiosin tadi kembali terurai menjadi aktin dan miosin sehingga otot kembali ke posisi semula ( kembali memanjang)
Sel otot lurik berbentuk silinder panjang dengan warna lurik lurik atau gelap terang.
Sel otot lurik mempunyai banyak inti yang tersebar di tepi sel.
Sel otot lurik bersifat sadar, mudah lelah dan reaksi terhadap rangsang cepat.
Pada sel otot lurik atau mifibril terdapat satuan terkecil otot yang dinamakan sarkomer.
Sarkomer ini akan dibungkus oleh sarkolemma dan berisi cairan yang disebut dengan sarkoplasma.
Di dalam sarkomer ini tersusun dari filament tipis yang kita sebut sebagai aktin yang kemudian membuat warna terang pada otot lurik dan filament tebal yang kita sebut sebagai myosin yang akan membuat warna gelap pada otot lurik.
Susunan aktin dan myosin pada setiap sarkomer sel otot ini kemudian membentuk zona zona otot,
misalnya:
• Zona H, yaitu jarak antara aktin satu dengan aktin lainnya (pada saat kontraksi, zona H akan memendek atau menghilang)
• Zona A atau pita A, merupakan panjangnya myosin
• Zona I atau pita I, merupakan jarak antara myosin dengan myosin lainnya (pada saat kontraksi, zona I atau pita I akan memendek)
• Zona Z, merupakan jarak garis Z satu ke garis Z berikutnya (pada saat kontraksi, zona Z ini akan memendek)
• Ketika berkontraksi, sel otot dapat memendek karena ada pemendekan dari zona zona atau pita pita di dalam srkomer meliputi zona Z, zona H dan pita I.
Sedangkan pada saat relaksasi, maka sel otot dapat memanjang karena ada pemanjangan dari zona zona atau pita pita di dalam srkomer meliputi zona Z, zona H dan pita I.
Tabel Komponen yang ikut serta dalam kontaksi otot
Nama Fungsi
Filamen Aktin
Ca+2
Filamen Miosin
ATP Meluncur melewati filamen miosin; menyebabkan kontaksi
Diperlukan oleh filamen miosin untuk mengikat filamen aktin
Menarik filamen aktin; bersifat enzim dan mengandung ATP
Penyedia energi untuk kontraksi otot
Definisi Asetilkolin (acetylcholine) adalah zat kimia yang dibuat oleh beberapa jenis sel saraf
untuk mengirim pesan ke sel lain, termasuk sel-sel saraf lainnya, sel-sel otot, dan sel-sel
kelenjar (sebagai neurotransmiter). Asetilkolin membantu mengatur memori di otak dan
mempengaruhi tindakan otot rangka dan otot polos di sistem saraf perifer. Efek asetilkolin
berlawanan dengan dopamin.
Berdasarkan cara kerjanya, otot dibedakan menjadi dua sebagai berikut.
• Otot sinergis, yaitu otot yang saling menduung. Contoh: otot bisep dan otot lengan bawah (pronator) yang terdiri otot pronator kuadratus dan otot pronator teres. Ketiga otot ini sama-sama berkontraksi ke satu arah sehingga lengan bawah dapat diigerakkan memutar.
• Otot antagonis, yaitu otot yang bekerja secara berlawanan. Contoh: mekanisme kerja otot bisep dan trisep dapat membengkokkan dan meluruskan siku
Kemampuan Gerak Otot
• Kontraktibilitas, kemampuan otot melakukan perubahan menjadi lebih pendek dari ukuran semula
• Ekstensibilitas, kemampuan otot melakukan perubahan menjadi lebih panjang dari ukuran semula
• Elastisitas, kemampuan otot kembali pada ukuran semula setelah mengalami kontraksi dan ekstensi
• Exitabilitas, kemampuan otot merespon rangsang
3. Jaringan Otot Jantung
Jaringan otot jantung adalah jaringan otot bersifat involunter yang hanya dapat ditemukan di
jantung. Jaringan otot jantung memiliki struktur yang mirip dengan otot lurik, tapi memiliki
mekanisme kerja seperti otot polos. Jaringan otot ini bekerja di luar kesadaran karena
gerakannya dipengaruhi oleh sel syaraf otonom, oleh karena itu jantung kita tidak pernah
lelah, meski berpuluh-puluh tahun terus bergerak memompa darah ke seluruh tubuh.
Jaringan otot jantung memiliki beberapa ciri spesifik yang membedakannya dengan jaringan otot lain.
Ciri ciri jaringan otot jantung tersebut yaitu:
1. Sel pada jaringan berbentuk silindris memanjang dengan kedua ujungnya bercabang.
2. Memiliki satu nukleus di bagian tengah selnya.
3. Serabut halus yang melintang pada jaringan terlihat jelas.
4. Bekerja secara tidak sadar sehingga termasuk jenis otot involunter.
5. Bereaksi sedang, namun bekerja tanpa lelah dalam waktu yang lama.
Perbedaan Otot Polos, Otot Lurik, dan Otot Jantung
Ditinjau dari struktur, fungsi, letak, dan beberapa karakteristik lainnya, kita bisa menemukan beberapa perbedaan otot polos, otot lurik, dan otot janrung.
KARAKTERISTIK OTOT POLOS OTOT LURIK OTOT JANTUNG
Bentuk Sel Gelendong melancip di kedua ujungnya Silindris, tidak berca bang di kedua ujung nya Silindris, bercabang di kedua ujungnya
Nukleus Satu di bagian tengah sel Banyak di bagian tepi sel Satu di bagian tengah sel
Miofibril Tidak terlihat Terlihat tidak jelas Terlihat jelas
Kendali Syaraf otonom Syaraf pusat Syaraf otonom
Jenis kerja Involunter Volunter Involunter
Kecepatan Lambat Cepat Sedang
Lama kerja Tidak terasa lelah saat bekerja lama Terasa lelah saat bekerja lama Tidak terasa lelah saat bekerja lama
Letak Dinding organ dalam Tendon atau melekat pada rangka Jantung
JARINGAN SARAF
Jaringan saraf adalah jaringan yang terdapat pada makhluk hidup sebagai menghantarkan impuls (rangsangan) yang diterima sistem syaraf tepi menuju sistem syaraf pusat, dan sebaliknya.
Pada manusia dan hewan tingkat tinggi saraf dibedakan menjadi dua yaitu sistem saraf pusat (sum-sum tulang belakang dan otak) dan sistem saraf tepi.
Semua tindakan manusia dan hewan akan melalui sistem saraf otak atau sum-sum tulang belakang. Otak akan berfikir dan memberikan respon terhadap semua tidakan bergerak manusia. Aktivitas semua manusia akan dikendalikan melalui sistem saraf.
A.Struktur Jaringan Saraf:
1. Badan Sel
Badan sel adalah bagian dari jaringan yang terbesar. Didalam badan sel terdapat nucleus yaitu
inti sel jaringan saraf. Bagian ini berfungsi sebagai penerima impus atau rangsangan dari
sitoplasma bercabang menuju akson.
2. Inti Sel (Nukleus)
Bagian jaringan safar inti sel atau biasa di sebut dengan nucleus berfungsi sebagai regulator
dari seluruh aktivitas sel saraf. Inti sel berada di dalam badan sel, dan mengambang di antara
sitoplasma.
3. Sitoplasma
Bagian jaringan sitoplasma ini adalah cairan yang memiliki protein yang tinggi. Sitoplasma di
bungkus oleh sel neurologia yang membantu sel dalam memperoleh suplai makanan.
4. Dendrit
Dendrit adalah bagian saraf yang sekumpulan serabut sel saraf pendek yang bercabang
cabang halus dan merupakan perluasan dari badan sel. Bagian ini berfungsi sebagai penerima
impuls dan menyampaikan impuls yang diterimanya menuju badan sel.
5. Neurit (Akson)
Bagian saraf neurit atau akson adalah selaput sel saraf yang Panjang perluasan dari badan sel.
Neurit berfungsi sebagai pengirim impus yang diperoleh badan sel menuju sel saraf melalui
sinapsis. Akson dilindung oleh selubung meilin. Selubung ini berupa selaput berbahan lemak
yang berfungsi melindungi akson dari kerusakan.
Akson terbentuk oleh tiga bagian, yaitu neurilemma (sel schwan), selubung mielin, dan
nodus ranvier.
• Selubung Mielin. Selubung mielin merupakan bagian yang tersusun atas sel-sel pipih yang juga disebut dengan sel Schwann. Selubung Mielin adalah bagian paling luar dari akson. Fungsi Selubung Mielin adalah untuk melindungi akson, tetapi tidak semua akson diselubungi mielin. Selain dari itu, selubung mielin memberikan nutrisi dan bahan-bahan yang diperlukan untuk mempertahankan kegiatan dari akson.
• Nodus Ranvier. Nodus ranvier adalah adalah bagian akson yang menyempit dan tidak dilapisi oleh selubung mielin. Bagian dari Akson ini tersusun dari sel-sel pipih. Dengan adanya bagian-bagian ini, Nodus ranvier terlihat seperti berbuku-buku. Fungsi Nodus Ranvier adalah sebagai loncatan untuk mempercepat impuls saraf ke otak atau sebaliknya.
• Sel Schwan. Selain mielin, akson juga memiliki pelindung yang tersusun atas sel-sel schwan. Sel-sel inilah yang memuat selubung mielin membran sel schwan terluar, disebut neurilemma. Neurilemma hanya terdapat pada sistem saraf tepi.
6. Sinapsis
Bagian sel safar sinapsis adalah ujung akson berfungsi untuk meneruskan impuls menuju ke
neuron lainnya. Sinapsis dari satu neuron akan terhubung dengan dendrit dari neuron lainnya.
Ciri-Ciri Sel Saraf:
• Terdapat pada manusia dan hewan(sebagaian)
• Mengirim rangsan dan menerima rangsang
• Saling ketergantungan antar struktur
• Memiliki inti sel atau nucleus
• Semua aktivitas melalui otak dan sumsum tulang belakang
Jenis Jenis Sel Saraf Berdasarkan Fungsi
Jaringan sel saraf tersusun atas berbagai sel saraf yang bekerja untuk mengirim pesan. Jenis
– jenis sel saraf dibedakan menjadi tiga yaitu sel saraf sensori, saraf motor, dan saraf
penghubung atau intermediet.
1.Gb.(A) Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari
reseptor yaitu alat indera, dan meneruskan ke susunan saraf pusat.
2.Gb.(B) Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan
dari susunan saraf pusat ke efektor yaitu otot dan kelenjar. Rangsangan yang
diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum tulang belakang.
3.Gb. (C) Sel saraf penghubung (asosiasi), adalah sel saraf yang berfungsi
menghubungkan sel saraf sensorik dan sel saraf motorik. Sel saraf penghubung
terdapat pada korteks otak dan sumsum tulang belakang.
Bentuk Dasar Neuron:
Neuron berdasarkan strukturnya dibedakan menjadi tiga macam yaitu :
Gb.(A) Neuron unipolar yaitu neuron yang memiliki satu buah akson yang bercabang.
Gb.(B) Neuron bipolar yaitu neuron yang memiliki satu akson dan satu dendrit.
Gb. (C) Neuron multipolar yaitu neuron yang memiliki satu akson dan sejumlah dendrit.
Berdasarkan cara neuron memindahkan rangsang dan tempat beradanya neuron dibagi menjadi tiga macam, yaitu neuron perasa, neuron motor, dan neuron asosiasi.
1) Neuron Perasa (Neuron Aferen/Neuron Sensori)
Neuron ini berfungsi untuk menerima impuls dari reseptor, seperti bagian mata yang bereaksi terhadap cahaya dan meneruskan impuls itu ke neuron lain. Umumnya neuron perasa menyampaikan rangsangan dari organ-organ penerima rangsang (reseptor) untuk kemudian menyampaikannya ke sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang). Badan-badan sel neuron sensori ini umumnya berkelompok, disebut ganglia dan neuron ini berlanjut hingga ke tali spinal. Akson neuron sensori membawa impuls rangsang menuju jaringan saraf pusat.
2) Neuron asosiasi (neuron intermedier/interneuron)
Neuron asosiasi meneruskan impuls saraf dari neuron yang satu ke neuron lainnya. Neuron asosiasi ini membentuk suatu mata rantai, terdapat pada sistem saraf pusat. Neuron ini akan menga lami perangsangan oleh impuls yang berasal dari neuron sensori atau dari neuron asosiasi lain. Neuron asosiasi hampir terdapat di seluruh lintasan koordinasi saraf.
Sel ini dapat ditemukan di dalam sistem saraf pusat dan berfungsi menghubungkan sel saraf motor dengan sel saraf sensori atau berhubungan dengan sel saraf lainnya yang ada di dalam sistem saraf pusat. Sel saraf intermediet menerima impuls dari reseptor sensori atau sel saraf asosiasi lainnya
3) Neuron motorik (neuron penggerak)
Neuron motor berfungsi sebagai pembawa impuls ke efektor, yaitu otot dan kelenjar. Umumnya neuron motor menerima impuls dari neuron asosiasi. Namun, adakalanya impuls dipindahkan secara langsung dari neuron perasa ke neuron penggerak.
Fungsi sel saraf motor adalah mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan. Badan sel saraf motor berada di sistem saraf pusat. Dendritnya sangat pendek berhubungan dengan akson saraf asosiasi, sedangkan aksonnya dapat sangat panjang.
FUNGSI SEL SARAF:
• Menerima rangsangan dari luar melalui saraf sensorik.
• Mengintegrasikan sistem indera dan seluruh anggota tubuh dengan saraf pusat yakni otak dan sumsum tulang belakang.
• Mengendalikan kinerja jaringan otot.
• Mengontrol kinerja sekresi pada kelenjar.
• Mengatur homeostasis atau keseimbangan pada tubuh.
• Mengontrol dan mendukung perkembangan mental dalam tubuh.
Susunan Saraf pada Manusia
Susunan saraf manusia terdiri dari susunan saraf sadar dan saraf tak sadar (otonom). Sistem saraf sadar terdiri dari saraf pusat dan saraf tepi. Sedangkan sistem saraf tak sadar terdiri
dari saraf simpatik dan parasimpatetik.
1) Sistem Saraf Sadar
Sistem saraf sadar terdiri dari sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan sistem saraf tepi.
a) SISTEM SARAF PUSAT
Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Otak dilindungi oleh
tengkorak dan sumsum tulang belakang dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang.
Meningia terdiri atas tiga lapisan, yaitu piamater, arachnoid, dan duramater.
OTAK
Otak manusia terdiri atas dua belahan, yaitu otak kiri dan kanan. Otak kiri mengendalikan tubuh bagian kanan. Sebaliknya, otak kanan mengendalikan tubuh bagian kiri. Otak dibagi menjadi empat bagian, yaitu otak besar (cerebrum), otak tengah, otak kecil (cerebellum), dan sumsum lanjutan.
OTAK BESAR
Otak besar pada manusia dewasa memiliki volume sekamur ± 1500 cm3. Permukaan otak berlipat-lipat agar dapat memuat jutaan neuron. Bagian luar otak berisi badan sel sehingga berwarna kelabu . Sedangkan, otak bagian dalam berisi neurit dan dendrit sehingga berwarna putih.
Otak besar merupakan pusat ingatan, kesadaran, kecerdasan, dan kemauan.
Otak besar terbagi menjadi empat bagian, yaitu:
1. bagian depan : pusat gerakan otot dan penciuman
2. bagian tengah : pusat perkembangan ingatan dan kecerdasan
3. bagian samping : pusat pendengaran Bagian belakang pusat penglihatan.
OTAK TENGAH
Otak tengah merupakan bagian otak yang terletak di antara pons vasoli dan ensefalon. Otak tengah berhubungan dengan sistem penglihatan dan pendengaran.
OTAK KECIL
Keseimbangan tubuh yang kamu lakukan itu diatur oleh otak kecil.
Fungsi otak kecil adalah untuk: mengatur keseimbangan tubuh, posisi tubuh dan gerakan otot yang disadari.
Bagian kiri dan bagian kanan otak kecil dihubungkan oleh suatu penghubung yang disebut jembatan varol, seperti otak besar.
SUMSUM LANJUTAN
Sumsum lanjutan disebut juga batang otak atau medulla oblongata. Fungsi sumsum lanjutan adalah sebagai pengatur pernapasan, gerakan jantung, dan gerak alat pencernaan.
SUMSUM TULANG BELAKANG
Sumsum tulang belakang dilindungi atau berada di dalam ruas-ruas tulang belakang. Letaknya memanjang dari ruas pertama tulang belakang sampai ruas kedua tulang ekor, seluruhnya ada 31 ruas. Bagian luarnya berwarna putih dan bagian dalam berwarna kelabu.
Fungsi sumsum tulang belakang, yaitu:
1. Penghubung antara susunan saraf tepi dan otak.
2. Menghantarkan impuls dari dan ke otak.
3. Mengatur gerak refleks tubuh.
Gb. Diagram Penampang Melintang Sum-Sum Tulang Belakang
b.SUSUNAN SARAF TEPI
Sistem saraf tepi terdiri atas sistem saraf sadar dan sistem saraf tidak sadar.
Sistem saraf sadar meliputi sistem saraf kepala (kranial) berjumlah 12 pasang.
Sedangkan, sistem saraf tidak sadar dibagi menjadi dua macam, yaitu saraf simpatik dan saraf parasimpatik.
SISTEM SARAF SADAR
Sistem saraf sadar merupakan saraf yangmengatur gerakan yang dilakukan secara sadar.
Sistem saraf sadar dibagi menjadi dua macam, yaitu kranial dan spinal.
Sistem saraf kranial atau kepala disusun oleh 12 pasang saraf yang keluar dari otak.
Saraf kranial berhubungan dengan reseptor dan efektor untuk daerah kepala.
Sedangkan, saraf spinal disusun oleh 31 pasang saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang.
b. Sistem saraf tidak sadar
Sistem saraf otonom dibagi menjadi dua bagian, yaitu saraf simpatik dan parasimpatik yang memiliki susunan dan fungsi yang khas.
1.Susunan Saraf Simpatik :
Sistem saraf simpatik terdiri atas serangkaian serabut saraf berpasangan berupa ganglion-ganglion yang tersebar pada beberapa daerah, seperti daerah leher, daerah dada, daerah pinggang, dan daerah pelvis.
Serabut saraf simpatik berfungsi untuk merangsang kerja otot jantung, otot-otot tak sadar, semua pembuluh darah, dan semua alat-alat dalam, seperti usus, lambung, pankreas dan hati.
Fungsi/kerja sistem saraf simpatik
• Mempercepat denyut jantung
• Meningkatkan tekanan darah
• Menurunkan sekresi ludah dan gerak alat pencernaan
• Meningkatkan sekresi adrenalin
• Menghambat sekresi empedu
• Melebarkan pupil
• Memperbesar bronkus
• Menghambat pembentukan urine
• Mengerutkan kulit rambut
• Memperlebar pembuluh darah
• Menghambat kontraksi pada kandung kemih
• Mengaktivasi kelenjar keringat sehingga mengeluarkan keringat
• Menghambat mekanisme gerak peristaltik usus
• Melebarkan pupil dan melemaskan lensa mata sehingga cahaya akan lebih banyak masuk
• Meningkatkan aliran darah dengan meningkatkan denyut jantung
• Mempertahankan dan meningkatkan aliran darah ke otot rangka dan jantung
• Melebarkan ruang alveolus paru-paru, sehingga volume udara/oksigen yang bertukar lebih besar
2.Susunan Saraf Parasimpatik
Susunan saraf parasimpatik berupa jaringan susunan saraf yang berhubungan dengan ganglion-ganglion yang tersebar di seluruh tubuh.Sistem saraf parasimpatik merupakan jaringan yang berhubungan dengan simpul saraf yang tersebar di seluruh tubuh. Sistem saraf parasimpatik berupa jaring-jaring yang saling berhubungan dengan ganglion yang tersebar di seluruh tubuh. Serabut saraf pada sistem saraf parasimpatik menuju ke alat-alat tubuh yang bekerja di bawah pengaruh sistem saraf simpatik.
Fungsi/kerja sistem saraf parasimpatik
• Memperlambat denyut jantung
• Menurunkan tekanan darah
• Meningkatkan sekresi ludah dan gerak alat pencernaan
• Menurunkan sekresi adrenalin
• Memacu sekresi empedu
• Mengecilkan pupil
• Memperkecil bronkus paru-paru saat tubuh dalam keadaan istirahat
• Merangsang pembentukan urine
• Mengembangkan kulit rambut
• Mempersempit pembuluh darah
• Mempercepat kontraksi pada kandung kemih
• Mempercepat prduksi air liur
• Mendukung sintesis glikogen (hormone pemecah glukosa otot)
• Merangsang aktivitas kelenjar kelamin
• Mempercepat gerakan peristaltik usus
• Memperlebar diameter pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah ke sistem pencernaan, sehingga mendukung kerja usus dalam mencerna makanan
• Membatasi aliran darah ke otot rangka dan paru-paru
Gerak manusia dikelompokkan menjadi dua:
a. Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari. Gerakan ini terjadi dengan tiba – tiba, tanpa dapat dicegah.
Contoh gerak refleks gerakan menutup mata dengan cepat jika ada benda kecil/debu yang akan mengenai mata, gerak menarik tangan saat terkena benda panas, gerak dll.
Mekanisme gerak refleks:
b. Gerak biasa/gerak sadar, terjadinya gerakan berdasarkan perintah dari pusat saraf (otak).
Contoh gerak sadar antara lain : berjalan, olah raga, makan , minum, menulis, membuka payung, mengambil makanan atau berjalan dan sebagainya.
Mekanisme gerak biasa:
2. Kelainan pada Sistem Saraf
• Epilepsi, merupakan kelainan pada sel-sel saraf di otak sehingga penderita tidak dapat merespon berbagai rangsangan. Otot-otot rangka penderita sering berkontraksi secara tidak terkontrol. Epilepsi dapat disebabkan karena cacat sejak kelahiran, kelainan metabolisme, infeksi, adanya racun yang merusak sel-sel saraf, kecelakaan pada kepala, dan tumor.
• Neuritis, adalah luka pada neuron atau sel-sel saraf. Disebabkan oleh infeksi, kekurangan vitamin, karena pengaruh obat-obatan dan racun.
• Amnesia, atau penyakit lupa, yaitu sulit mengingat kejadiankejadian yang telah berlalu. Amnesia dapat disebabkan karena goncangan batin atau cidera pada otak.
• Stroke, adalah kerusakan otak akibat pecah, penyempitan, atau tersumbatnya pembuluh darah di otak. Strok sering terjadi pada orang yang menderita tekanan darah tinggi.
Dalam sistem koordinasi diperlukan tiga komponen agar fungsi koordinasi dapat berlangsung,
yaitu reseptor, konduktor, dan efektor.
1. Reseptor
Reseptor adalah bagian tubuh yang berfungsi sebagai penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak sebagai reseptor adalah organ indera.
2. Konduktor (Penghantar impuls)
Konduktor adalah bagian tubuh yang berfungsi sebagai penghantar rangsangan. Bagian tersebut adalah sel-sel saraf (neuron) yang membentuk system saraf.
Sel-sel saraf ini ada yang berfungsi membawa rangsangan ke pusat saraf ada juga yang membawa pesan dari pusat saraf.
3. Efektor
Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.
Post a Comment for "Bahan Ajar Biologi Tentang Jaringan Hewan"
Peraturan dalam berkomentar :
☛ UpsS,. Budayakan berkomentar sesudah membaca artikel sob.
☛ Dilarang Menghina, Promosi (Iklan), Menyelipkan Link Aktiv, dsb.
☛ Dilarang berkomentar berbau Porno, Spam, Sara, Politic, Profokasi.
☛ Berkomentarlah yang Sopan,Bijak, dan Sesuai Artikel (Dilarang OOT)
☛ Saya sangat berterima kasih atas semua yang mau berkomentar diblog saya.
☛ Saya PASTI akan berkunjung balik ke blog Sobat yang sudah mau berkomentar di sini.
© 2020 - Orang Pu Skil® ✓