Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Materi Ajar Teks Cerita Pendek Untuk Kelas XI Fase F

Materi Pokok : Teks Cerita Pendek

Tujuan Pembelajaran

Melalui model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) peserta didik dapat mengidentifikasi unsur-unsur intrinsik teks cerita pendek, menganalisis makna teks cerita pendek, menulis teks cerita pendek berdasarkan tema yang mereka pilih dan menyajikan laporan analisisnya berdasarkan sikap rasa beriman, bertakwa kepada Tuhan yag maha Esa, bergotong royong, bernalar kritis, kreatif, inovatif, mandiri, berkebhinekaan global dalam kehidupan setiap hari.

Cermati Artikel Cerita Pendek di bawah ini

KLIK Cerita Pendek ini lalu cermati isi teks tersebut !

Cermati Gambar di bawah ini !

Cermati video di bawah ini




Referensi Materi Ceri Pendek

1. Pengertian cerita pendek

Apakah kalian pernah mendengar ungkapan “cerita yang dapat dibaca hanya sekali duduk”? Dalam ungkapan ini dapat disimpulkan bahwa cerita yang dimaksud adalah cerita pendek atau cerpen. Pada umumnya, cerpen bersifat fiksi atau rekayasa dan masalah yang terdapat dalam cerpen biasanya memiliki kesan tunggal. Disamping itu, ada berbagai macam karakter tokoh baik antagonis maupun protogonis, dimana dari karakter tersebut maka dapat dipelajari hal-hal yang benar dan salah dari nilai-nilai kehidupan dalam cerpen. Selain definisi di atas, ada beberapa pengertian cerpen. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), cerpen adalah sastra kisahan pendek atau kurang dari 10 ribu kata yang memberikan kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh dalam satu situasi atau pada suatu ketika.

Menurut Sutardi, cerpen adalah rangkaian peristiwa yang terjalin menjadi satu yang di dalamnya terjadi konflik antartokoh atau dalam diri tokoh itu sendiri dalam latar dan alur. Peristiwa dalam cerita berwujud hubungan antartokoh, tempat, dan waktu yang membentuk satu kesatuan. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa cerpen adalah prosa berisi gagasan, pikiran, pengalaman yang diimajinasikan dan membentuk sebuah peristiwa dengan satu peristiwa puncak.

Ada beberapa ciri-ciri cerpen yang mesti dipahami agar kita dapat membedakannya dengan karya tulis lainnya, diantaranya adalah:

a. Memiliki jumlah kata tidak lebih dari 10.000 kata.

b. Memiliki proporsi penulisan yang lebih singkat dibandingkan dengan Novel.

c. Kebanyakan mempunyai isi cerita yang menggambarkan kehidupan sehari-hari.

d. Tidak mencerminkan semua kisah tokohnya. Karena dalam cerpen yang dikisahkan hanyalah intinya saja.

e. Tokoh yang diceritakan dalam cerpen mengalami sebuah konflik sampai pada tahap penyelesaiannya.

f. Pemilihan katanya sederhana sehingga memudahkan para pembaca untuk memahaminya.

g. Bersifat Fiktif.

h. Menceritakan satu kejadian saja dan menggunakan alur cerita tunggal dan lurus.

i. Membacanya tidak membutuhkan waktu yang lama.

j. Memberikan pesan dan kesan yang sangat mendalam sehingga pembaca akan ikut merasakan kesan dari cerita tersebut.

2. Unsur-unsur Pembangun Cerita Pendek

Cerpen memiliki dua unsur pembangun, diantaranya adalah unsur intrinsik dan ekstrinsik.

a. Unsur intrinsik

Unsur intrinsik adalah unsur pembangun cerpen yang berasal dari dalam cerpen itu sendiri. Jika diibaratkan sebuah bangunan, maka unsur intrinsik adalah komponen-komponen bangunan tersebut. Unsur intrinsik cerpen terdiri dari tema, tokoh atau penokohan, alur cerita, latar, gaya bahasa, sudut pandang dan amanat. Berikut penjelasannya.

1) Tema.

Tema jarang dituliskan secara tersurat oleh pengarangnya. Untuk dapat merumuskan tema, kita harus terlebih dahulu mengenali rangkaian peristiwa yang membentuk alur cerita dalam cerpen itu. Dengan kata lain tema merupakan ide atau gagasan dasar yang melatarbelakangi keseluruhan cerita yang ada dari cerpen. Tema memiliki sifat umum dan general yang dapat diambil dari lingkungan sekitar, permasalahan yang ada di masyarakat, kisah pribadi pengarang sendiri, pendidikan, sejarah, perjuangan romansa, persahabatan dan lain-lain.

2) Penokohan

Penokohan merupakan cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan karakter tokohtokoh dalam cerita. Berikut cara-cara penggambaran karakteristik tokoh.

• Teknik analitik langsung

Alam termasuk siswa yang paling rajin di antara teman-temannya. Ia pun tidak merasa sombong walaupun berkali-kali dia mendapat juara bela diri. Sifatnya itulah yang menyebabkan ia banyak disenangi teman-temannya.

• Penggambaran fisik dan perilakutokoh

Seperti sedang berkampanye, orang-orang desa itu serempak berteriak-teriak! Mereka menyuruh camat agar secepatnya keluar kantor. Tak lupa mereka mengacung-acungkan tangannya, walaupun dengan perasaan yang masih juga ragu-ragu. Malah ada di antara mereka sibuk sendiri menyeragamkan acungan tangannya, agar tidak kelihatan berbeda dengan orang lain. Sudah barang tentu, suasana di sekitar kecamatan menjadi riuh. Bukan saja oleh demonstrandemonstran dari desa itu, tapi juga oleh orang-orang yangkebetulan lewat dan ada disana.

• Penggambaran lingkungan kehidupan tokoh

Desa Karangsaga tidak kebagian aliran listrik. Padahal kampung- kampung tetangganya sudah pada terang semua.

• Penggambaran tata kebahasaan tokoh

Dia bilang, bukan maksudnya menyebarkan provokasi. Tapi apa yang diucapkannya benarbenar membuat orang sedesa marah.

• Pengungkapan jalan pikiran tokoh

Ia ingin menemui anak gadisnya itu tanpa ketakutan; ingin ia mendekapnya, mencium bau

keringatnya. Dalam pikirannya, cuma anak gadisnya yangmasih mau menyambutnya dirinya.

• Penggambaran oleh tokoh lain

Ia paling pandai bercerita, menyanyi, dan menari. Tak jarang ia bertandang ke rumah sambil

membawa aneka brosur barang-barang promosi. Yang menjengkelkan saya, seluruh keluargaku jadi menaruh perhatian kepadanya.

3) Alur

Alur merupakan pola pengembangan cerita yang terbentuk oleh hubungan sebab akibat ataupun bersifat kronologis. Pola pengembangan cerita suatu cerpen beragam. Pola-pola pengembangan cerita harus menarik, mudah dipahami, dan logis. Jalan cerita suatu cerpen kadang-kadang berbelit-belit dan penuh kejutan, juga kadang- kadang sederhana.

4) Latar

Latar atau setting meliputi tempat, waktu, dan peristiwa yang digunakan dalam suatu cerita. Latar dalam suatu cerita bisa bersifat faktual atau bisa pula yang imajinatif. Latar berfungsi untuk memperkuat atau mempertegas keyakinan pembaca terhadap jalannya suatu cerita.

5) Gaya Bahasa

Dalam cerita, penggunaan bahasa berfungsi untuk menciptakan suatu nada atau suasana persuasif serta merumuskan dialog yang mampu memperlihatkan hubungan dan interaksi antara sesama tokoh. Kemampuan sang penulis mempergunakan bahasa secara cermat dapat menjelmakan suatu suasana yang berterus terang atau satiris,

6) Sudut Pandang

Sudut pandang merupakan strategi yang digunakan oleh pengarang cerpen untuk menyampaikan ceritanya. Baik itu sebagai orang pertama, kedua, ketiga. Bahkan acapkali para penulis menggunakan sudut pandang orang yang berada di luar cerita.

7) Amanat

Amanat merupakan pesan yang hendak disampaikan pengarang. Amanat dalam cerpen umumnya bersifat tersirat. Kehadiran amanat, pada umumnya tidak bisa lepas dari tema cerita. Misalnya, tema cerita itu tentang perjuangan kemerdekaan, amanat cerita itu pun tidak jauh dari pentingnya mempertahankan kemerdekaan.

b. Unsur Ektrinsik

1) Latar belakang masyarakat

Yang termasuk dalam latar belakang masyarakat adalah ideology Negara, kondisi politik, kondisi social dan kondisi ekonomi. 

2) Latar belakang penulis

Yang termasuk dalam latar belakang penulis adalah riwayar hidup penulis, kondisi psikologis dan aliran sastra penulis.

3) Nilai yang terkandung dalam cerpen

Nilai yang merupakan u sur ekstrinsik adalah nilai agama, nilai social, nilai agama dan lain-lain.

3. Struktur dan Kaidah Teks Cerita Pendek

a. Struktur teks cerita pendek

Stuktur cerpen merupakan rangkaian cerita yang membentuk cerpen itu sendiri. Dengan demikian, struktur cerpen tidak lain berupa unsur yang berupa alur, yakni berupa jalinan cerita yang terbentuk oleh hubungan sebab akibat ataupun secara kronologis. Secara umum jalan cerita terbagi ke dalam bagian-bagianberikut.

1. Pengenalan situasi cerita (exposition,orientation)

Dalam bagian ini, pengarang memperkenalkan para tokoh, menata adegan dan hubungan antar tokoh.

2. Pengungkapan peristiwa (complication)

Dalam bagian ini disajikan peristiwa awal yang menimbulkan berbagai masalah, pertentangan, ataupun kesukaran-kesukaran bagi para tokohnya.

3. Menuju pada adanya konflik (risingaction)

Terjadi peningkatan perhatian kegembiraan, kehebohan, ataupun keterlibatanberbagi situasi yang menyebabkanbertambahnya kesukaran tokoh.

4. Puncak konflik (turning point)

Bagian ini disebut pula sebagai klimaks. Inilah bagian cerita yang paling besar dan mendebarkan. Pada bagian pula, ditentukannya perubahan nasib beberapa tokohnya.

Misalnya, apakah dia kemudian berhasil menyelesaikan masalahnya atau gagal.

5. Penyelesaian (ending ataucoda)

Sebagai akhir cerita, pada bagian ini berisi penjelasan tentang sikap ataupun nasib-nasib yang dialami tokohnya setelah mengalami peristiwa puncak itu. Namun ada pula, cerpen yang penyelesaian akhir ceritanya itu diserahkan kepada imaji pembaca. Jadi, akhir ceritanya itu dibiarkan menggantung, tanpa ada penyelesaian.

Materi ini disusun oleh Fransiskus Vonsales Neno, S.Pd, Guru Pada SMAN Insana Barat-TTU, yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran di kelas.


Post a Comment for "Materi Ajar Teks Cerita Pendek Untuk Kelas XI Fase F"