Materi Struktur Dan Fungsi Tubuh Makhluk Hidup-Makanan Dan Sistem Pencernaan
Materi Utama : Struktur Dan Fungsi Tubuh Makhluk Hidup
Topik : Makanan Dan Sistem Pencernaan
Tujuan Pembelajaran :
Melalui model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) peserta didik dapat mengidentifikasi organ-organ pada sistem pencernaan, menjelaskan fungsi organ sistem pencernaan, menjelaskan proses pencernaan dalam tubuh manusia dan menyajikan laporan analisisnya tentang gaya otot dan gaya gesek dengan benar berdasarkan sikap rasa beriman, bertakwa kepada Tuhan yag maha Esa, bergotong royong, bernalar kritis, kreatif, inovatif, mandiri, berkebhinekaan global dalam kehidupan setiap hari.
Cermati artikel berikut ini!
Apa itu Penyakit Asam Lambung?
Penyakit asam lambung atau GERD adalah kondisi ketika asam lambung naik ke esofagus atau kerongkongan.
Kondisi yang disebut juga sebagai penyakit refluks gastroesofagus ini dapat menimbulkan nyeri pada ulu hati, heartburn, serta berbagai gejala lainnya pada area dada bagian bawah dan perut.
Orang yang mengidap penyakit ini biasanya mengalami refluks asam yang ringan paling tidak dua kali seminggu, serta gangguan yang parah paling tidak sekali dalam seminggu.
Oleh karena itu, pengidap gastroesophageal reflux disease (GERD) perlu mengetahui cara untuk meredam gejala, misalnya dengan perubahan gaya hidup dan mengonsumsi obat-obatan.
Penyebab Penyakit Asam Lambung
Saat menelan, pita otot melingkar di bagian bawah kerongkongan yang disebut juga dengan sfingter esofagus bagian bawah akan rileks. Hal ini untuk memungkinkan makanan dan cairan mengalir ke perut, setelahnya sfingter akan menutup kembali.
Saat bagian ini mengendur karena gangguan atau melemah, asam lambung dapat mengalir kembali ke kerongkongan yang menimbulkan iritasi dan radang.
Salah satu penyebab penyakit asam lambung atau penyakit refluks gastroesofagus yang paling umum adalah hernia hiatus. Masalah ini terjadi ketika bagian atas perut dan sfingter bergerak di atas diafragma, yaitu otot yang memisahkan perut dari dada.
Biasanya, diafragma membantu untuk menjaga asam di perut. Namun karena gangguan ini, asam dapat naik ke kerongkongan dan menyebabkan gejala GERD ini.
Faktor Risiko Penyakit Asam Lambung
GERD adalah penyakit asam lambung yang dapat memengaruhi semua orang di segala usia. Umumnya, risiko kondisi ini dapat meningkat karena faktor gaya hidup, tetapi bisa juga karena beberapa penyebab lain.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko GERD atau penyakit refluks gastroesofagus adalah:
Memiliki berat badan berlebih atau obesitas.
Sedang hamil, karena ada terlalu banyak tekanan pada perut.
Sering merokok atau menghirup asap rokok.
Mengidap gangguan jaringan ikat seperti scleroderma.
Hernia hiatus (tonjolan dari bagian lambung yang melewati celah diafragma dan dapat menghalangi makanan masuk ke lambung)
Mengalami gastroparesis, yakni kondisi melemahnya otot dinding lambung sehingga pengosongan lambung melambat.
Mengidap scleroderma, yaitu penyakit yang menyerang jaringan ikat.
Kebiasaan mengonsumsi jenis makanan tertentu, misalnya, susu, makanan pedas atau gorengan (makanan berminyak).
Sementara itu, beberapa obat-obatan juga dapat menjadi pemicu timbulnya gejala GERD, antara lain:
Benzodiazepin atau jenis kandungan dalam obat penenang tertentu.
Jenis obat calcium inhibitor atau penghambat kalsium sebagai obat untuk mengatasi tekanan darah tinggi.
Beberapa obat asma.
Obat anti inflamasi non-steroid (NSAID).
Obat anti depresan.
Penyakit asam lambung juga bisa menyerang bayi. Umumnya kondisi ini terjadi karena otot LES (lower esophageal sphincter) masih dalam tahap pertumbuhan.
Gejala Penyakit Asam Lambung
Gejala penyakit asam lambung secara umum menyebabkan rasa terbakar yang tidak nyaman di dada.
Bahkan, sensasi terbakar tersebut dapat menjalar ke leher. Kondisi ini dapat menjadi lebih buruk saat berbaring atau membungkuk.
Saat penyakit ini kambuh, gejala yang dirasakan dapat berlangsung dalam beberapa jam dan terasa lebih buruk setelah makan.
Ciri-Ciri GERD / Asam Lambung Naik
Ketika asam lambung (GERD) kambuh atau naik, kondisi ini bisa ditandai dengan beberapa gejala, yaitu:
Rasa panas atau heartburn. Kondisi ini umumnya muncul setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung kafein tinggi.
Mudah kenyang. Kondisi ini bisa terjadi bila ada gangguan pada gerakan lambung untuk mendorong makanan ke usus. Akibatnya, makanan yang pengidap asam lambung konsumsi menumpuk dalam lambung.
Lebih sering bersendawa. Refluks asam lambung dapat meningkatkan refleks tubuh dalam menelan udara. Udara yang masuk ke dalam saluran pencernaan mengandung gas nitrogen dan oksigen. Gas ini nantinya akan terdorong ke atas oleh lambung menuju kerongkongan dan keluar dari mulut dalam bentuk sendawa.
Sakit tenggorokan. GERD memicu sakit tenggorokan karena adanya peradangan dan iritasi pada esofagus (kerongkongan).
Mual dan muntah. Perasaan asam bersamaan dengan seringnya sendawa dan batuk akibat asam lambung naik, bisa menyebabkan mual dan bahkan muntah.
Bau mulut. Regurgitasi perut dapat menyebabkan mulas dan rasa pahit atau asam di mulut sehingga menyebabkan bau mulut.
Batuk tanpa dahak. Gejala ini dapat terjadi jika penyakit asam lambung atau refluks asam sudah kronis atau berkepanjangan.
Sumber: Halodoc. Com
Cermati gambar berikut ini !
Cermati video berikut ini !
MAKANAN DAN SISTEM PENCERNAAN
A. MAKANAN
Dalam makanan terkandung zat-zat yang sangat dibutuhkan tubuh untuk berkembang dan memperbaiki sel tubuh atau jaringan yang rusak. Di dalam makanan terkandung sumber energi serta sumber penyusun tubuh kita. Kita tidak akan bisa pergi ke sekolah, bermain, ataupun beraktivitas lainnya, jika kita tidak makan. Ketika makanan diubah menjadi energi, energi yang dilepaskan diukur dalam satuan kalori. Setiap orang membutuhkan asupan kalori yang berbeda setiap harinya sesuai dengan kebutuhan nya.
Ketika kalian selesai makan, makanan yang kalian makan akan dipecah oleh sistem pencernaan menjadi nutrien. Nutrien adalah zat yang terkandung dalam makanan yang berisi energi ataupun bahan mentah yang dibutuhkan oleh tubuh untuk melakukan seluruh proses penting yang menunjang kehidupan. Nutrien dapat dibagi menjadi 6 kategori yaitu: karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air.
a. Karbohidrat
Pernahkah kalian mendengar jargon “belum makan nasi artinya belum makan”. Ya, nasi adalah salah satu contoh sumber karbohidrat, tetapi harus diingat bahwa sumber karbohidrat bukan hanya dari nasi. Sagu, roti, jagung, mie, ubi, ataupun sereal merupakan contoh karbohidrat. Fungsi dari karbohidrat ini tentu saja untuk memberikan energi bagi tubuh kalian. Karbohidrat juga berperan sebagai bahan dasar untuk beberapa bagian dari sel tubuh. Sekitar 50% dalam kalori harian yang kalian makan harus berasal dari karbohidrat. Tetapi ingat, jangan sampai berlebihan dalam mengkonsumsi karbohidrat, karena akan berdampak buruk pada kesehatan tubuh kalian. Terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat dapat mengakibatkan tingginya gula darah dalam tubuh yang bisa memicu penyakit diabetes. Kelelahan, pusing, selalu merasa haus, mood yang buruk, perut kembung, serta jerawat juga merupakan tanda bahwa kalian terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat. Karbohidrat sendiri dibagi menjadi karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks.
B. PROSES PENCERNAAN PADA MANUSIA
Secara umum, proses pencernaan manusia terdiri dari 2 jenis, yaitu proses pencernaan mekanis dan proses pencernaan kimiawi. Berikut perbedaannya:
1. Proses Pencernaan Mekanik
Proses pencernaan mekanik adalah proses pencernaan makanan yang dilakukan dengan gerakan-gerakan, seperti mengunyah, menelan, memompa, menghancurkan, dan meremas makanan. Pencernaan mekanik bertujuan untuk mengubah ukuran makanan menjadi lebih kecil, agar lebih mudah diproses di dalam tubuh.
Proses pencernaan mekanik terjadi di dalam mulut dan lambung, tepatnya ketika makanan dihaluskan oleh gerakan otot-otot lambung.
2. Proses Pencernaan Kimiawi
Sementara itu, proses pencernaan kimiawi adalah proses pencernaan makanan yang melibatkan enzim. Pencernaan kimiawi ini bertujuan untuk mengubah partikel makanan yang kecil-kecil menjadi bentuk yang siap diserap oleh tubuh. Proses pencernaan kimiawi terjadi di mulut, kerongkongan, lambung, hati, pankreas, empedu, dan usus.
C. ORGAN PENCERNAAN MANUSIA
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, sistem pencernaan melibatkan serangkaian organ pencernaan. Sistem pencernaan manusia dimulai dari mulut dan berakhir di anus. Berikut adalah ilustrasi gambar sistem pencernaan di dalam tubuh manusia:
1. Mulut
Mulut berfungsi sebagai tempat masuknya makanan dan dimulainya proses pencernaan. Ini karena di dalam mulut, terjadi pencernaan secara mekanik oleh gigi dan pencernaan kimiawi oleh enzim amilase.
Gigi berfungsi untuk menghancurkan makanan menjadi ukuran yang lebih kecil, sehingga memudahkan enzim amilase bekerja. Enzim amilase lalu akan menguraikan kandungan pati atau amilum dalam makanan, menjadi gula sederhana yang dapat diserap tubuh.
Nah, enzim amilase diproduksi oleh kelenjar ludah. Selain itu, di mulut juga ada lidah yang akan mengaduk makanan, sehingga bisa bercampur dengan enzim amilase. Berikut gambar anatomi atau bagian-bagian mulut pada sistem pencernaan manusia:
2. Tenggorokan dan Kerongkongan
Tenggorokan (faring) merupakan saluran pencernaan yang menghubungkan rongga mulut ke kerongkongan (esofagus). Makanan yang ditelan dari mulut, kemudian masuk melalui tenggorokan, dan diteruskan ke kerongkongan. Pada dinding kerongkongan, terjadi gerakan peristaltik, yaitu gerakan meremas-remas yang mendorong makanan menuju lambung.
Agar kamu lebih mudah mengetahui letak tenggorokan (faring) dan kerongkongan (esofagus), kamu bisa melihat gambar di bawah ini ya!
3. Lambung
Sistem pencernaan pada manusia selanjutnya adalah lambung. Di lambung, terjadi pencernaan mekanik dan pencernaan kimiawi. Pencernaan mekanik di lambung terjadi saat makanan dihaluskan kembali oleh otot-otot lambung.
Sementara itu, makanan akan mengalami pencernaan kimiawi karena dicerna oleh enzim dalam getah lambung. Getah lambung ini dihasilkan dari sel kelenjar dinding lambung. Nah, getah lambung terdiri dari:
Pepsin: enzim yang fungsinya memecah protein menjadi asam amino.
Renin: enzim yang fungsinya mengubah protein menjadi kasein.
Asam Klorida (HCl): asam yang berfungsi untuk membunuh kuman dan bakteri pada makananan dan mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.
Lambung terdiri dari beberapa bagian, yaitu fundus, badan lambung, kardiak, pilorus, dan otot sfingter. Masing-masing bagian lambung ini punya fungsi khusus. Berikut rinciannya:
Jadi, secara keseluruhan, fungsi lambung di antaranya untuk:
a. Mencerna protein,
b. Menyimpan makanan (selama 2-5 jam), dan
c. Mematikan mikroorgansime berbahaya yang ada di lambung karena ada asam lambung.
Setelah melalui pencernaan di lambung, makanan akan perlahan-perlahan didorong masuk ke usus halus.
4. Pankreas, Hati, dan Empedu
Hati adalah organ pelengkap dalam sistem pencernaan karena akan membentuk cairan empedu yang diperlukan dalam proses pencernaan lemak. Cairan empedu ini berwarna kuning kehijauan yang mengandung garam, kolesterol, dan lesitin. Cairan empedu tersebut, lalu akan ditampung di kantung empedu, sebelum digunakan di usus halus.
Jadi, kantung empedu fungsinya menyalurkan empedu ke usus halus, ya. Kalau hati berfungsi untuk menghasilkan empedu.
Nah, kalau pankreas berfungsi untuk memproduksi enzim pencernaan untuk mencerna karbohidrat, protein, dan lemak di usus halus. Selain itu, pankreas juga akan menghasilkan senyawa bikarbonat, yang akan menetralkan makanan dari lambung yang sifatnya asam, sehingga tidak melukai dinding usus halus.
Di bawah ini ada gambar letak pankreas, hati, dan kantung empedu dalam tubuh manusia.
5. Usus Halus
Selanjutnya, usus halus merupakan organ pencernaan yang terletak di antara lambung dan usus besar. Bentuknya berupa saluran dengan panjang sekitar 670 cm sampai 760 cm. Nah, usus halus bisa dibedakan lagi menjadi 3 bagian, yaitu duodenum, jejunum, dan ileum.
Duodenum atau usus dua belas jari berfungsi sebagai tempat pencernaan makanan secara kimiawi. Caranya, makanan dari lambung yang masuk ke duodenum akan dinetralkan dulu oleh senyawa bikarbonat dari pankreas. Lalu, lanjut dicerna menggunakan enzim amilase, lipase, dan tripsin dari pankreas, serta enzim maltase yang dihasilkan usus halus itu sendiri.
Amilase akan memecah amilum jadi maltosa. Maltosanya lalu lanjut dipecah jadi glukosa oleh enzim maltase. Kalau lipase memecah lemak jadi asam lemak dan gliserol. Ini dilakukan dengan bantuan empedu ya, yang akan mengemulsikan lemak sehingga enzim lipase bisa bekerja. Sementara itu, tripsin akan memecah pepton jadi asam amino.
Nah, glukosa, asam lemak, gliserol, dan asam amino tadi merupakan bentuk zat gizi sederhana yang siap diserap tubuh. Penyerapannya terjadi di bagian usus halus berikutnya yaitu jejunum dan ileum.
Berarti, jejunum (usus kosong) dan ileum (usus penyerapan) sama-sama berfungsi sebagai tempat penyerapan sari makanan atau zat gizi sederhana. Makanya, strukturnya dipenuhi vili atau jonjot usus yang berfungsi memperluas area penyerapan sari makanan.
Berikut adalah gambar bagian-bagian usus halus, meliputi duodenum, jejunum, dan ileum:
6. Usus Besar
Usus besar adalah organ pencernaan yang terhubung dengan usus halus. Sisa makanan yang tidak bisa dicerna dan diserap tubuh, lalu akan diteruskan ke usus besar. Ini karena usus besar berfungsi untuk membusukkan sisa makanan tadi dan mengubahnya menjadi feses, dengan dibantu oleh bakteri Escherichia coli.
Nah, di usus besar terdapat beberapa bagian, yaitu:
Kolon, sebagai tempat pemadatan feses atau penyerapan kembali air dari zat sisa makanan.
Rektum, sebagai tempat menyimpan feses sementara waktu.
Selain itu, ada pula umbai cacing, yaitu bagian yang berbentuk memanjang seperti cacing. Bagian ini bisa membengkak jika ada sisa makanan yang tersumbat di dalamnya, lalu menimbulkan penyakit usus buntu. Berikut gambar bagian-bagian usus besar yang bisa kamu perhatikan!
7. Rektum dan Anus
Sebelum feses dikeluarkan dari tubuh melalui anus, feses akan disimpan terlebih dulu di dalam rektum. Di rektum ini, sensor akan mengirimkan sinyal ke otak untuk memutuskan apakah feses peru dikeluarkan atau tidak.
Jika, feses perlu dikeluarkan, anus akan berfungsi sebagai tempat untuk membuang feses atau zat sisa makanan tersebut. Kemudian, otot anus berfungsi menahan dan menjaga feses agar tidak keluar dari rektum sebelum saatnya.
D. GANGGUAN PADA SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA
Nah, berikut ini, ada beberapa penyakit atau gangguan sistem pencernaan yang bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti bakteri pada makanan, stress, atau infeksi. Contoh gangguan sistem pencernaan pada manusia, di antaranya:
Sariawan: disebabkan oleh luka tergigit, kekurangan vitamin C, dll.
Konstipasi (sembelit): kesukaran dalam proses defekasi (buang air Abesar).
Diare: feses yang sangat cair akibat peristaltik terlalu cepat.
Apendisitis: radang usus buntu.
Peritonitis: infeksi pada rongga perut.
Sirosis hati: radang pada hati.
Selain penyakit-penyakit di atas, masih banyak gangguan pencernaan lainnya.
Sumber: Ruangguru. Com
Post a Comment for "Materi Struktur Dan Fungsi Tubuh Makhluk Hidup-Makanan Dan Sistem Pencernaan"
Peraturan dalam berkomentar :
☛ UpsS,. Budayakan berkomentar sesudah membaca artikel sob.
☛ Dilarang Menghina, Promosi (Iklan), Menyelipkan Link Aktiv, dsb.
☛ Dilarang berkomentar berbau Porno, Spam, Sara, Politic, Profokasi.
☛ Berkomentarlah yang Sopan,Bijak, dan Sesuai Artikel (Dilarang OOT)
☛ Saya sangat berterima kasih atas semua yang mau berkomentar diblog saya.
☛ Saya PASTI akan berkunjung balik ke blog Sobat yang sudah mau berkomentar di sini.
© 2020 - Orang Pu Skil® ✓